Untuk boneka lebah madu merah muda pemberian mantan pacarku,
Halo boneka lebah madu yang tetap terbujur kaku,
Wah maafkan aku ya sudah lama sekali tidak menyentuhmu, kau hanya terbujur kaku dan penuh debu. Ya bukan maksudku mengacuhkanmu, habisnya rasanya malas melihatmu lagi.
Kamu kotor, usang, tak terawat, aku ingin membersihkanmu, ya tapi rsanya belum sempat.
Sampai detik ini aku belum beri kamu nama, sebut sajalah Bee. Ya bukan maksuku membiarkanmu begitu saja, kau tahu? Melihatmu ya seperti mengingatkanku pada orang yang memberikanmu padaku. Entahlah rasanya kadang kesal dan sedih. Tapi rasanya aku juga ingin kamu bisa hidup tidak hanya dalam imajinasiku, aku ingin kamu hidup sebagai teman keluh kesah. Ya kadang aku selalu ingin ada yang mendengar, ya andaikan kamu tau duhai lebah madu. Kadang orang yang memberikanmu padaku itu selalu mebuatku bingung, sejak dulu hingga sekarang...
Ah tak ada gunanya ya aku menceritakan tentang dia padamu... tak ada gunanya aku ungkit-ungkit tentang dia. Toh tidak akan mengembalikan dan merubah apa yang sudah terjadi.
Kau ingat tidak sudah berapa lama kau bersamaku? Kau itu kan kado sewaktu 3 bulanan, iya waktu itu tukar kado dan ternyata kau diberikan padaku. hehehe. Ya mungkin sudah hampir 3 tahun kau bersamaku. Dulu selalu ku peluk kau sewaktu tidur, aku harap bahkan kamu bisa dengar aku, mengerti aku dan menjadi sahabatku. Ya apa yang bisa aku harapkan dari sebuah benda mati? Kau bahkan hanya bisa diam, tanpa melihat, tanpa mendengar. Maaf aku memang mengacuhkanmu, tapi bukan berarti aku menganggapmu tidak ada, aku diam-diam selalu memandangmu. Jangan kau anggap aku melupakanmu hai Bee. Tapi aku ingin berterimakasih, setidaknya kau menjadi saksi bisu tentang apa yang aku ceritakan padamu walaupun sebenarnya kau.... Ya kau tidak pernah tau itu. Nanti aku janji akan mencucimu hingga bersih. Baiklah aku merasa salah tidak merawatmu, maafkan aku dan takkan kupedulikan lagi siapa orang yang memberikanmu padaku.
Yang jelas kau milikku, Bee...
No comments:
Post a Comment