Tuesday, November 14, 2017

Life Lessons #2

November 14, 2017 0 Comments

Melalui tulisan ini saya mau melanjutkan bahasan yang mungkin belum terbahas di postingan sebelumnya.

Setelah menulis postingan sebelumnya ternyata keresahan-keresahan itu masih ada dan sering kali berkecamuk di dalam kepala. Hmmm setelah itu lalu keresahan apalagi? Ternyata masih banyak, dan seisi kepala ini terkadang tidak bisa berhenti memikirkannya. Akhir-akhir ini terkadang berpikir setelah lulus ternyata benar-benar harus berjuang sendirian dan tak ada lagi remedial dalam kehidupan setelah kuliah. Iya, setelah lulus kuliah tidak ada yang namanya remedial seperti semasa kuliah, jika dapat nilai jelek dapat diperbaiki. Setelah lulus kuliah semuanya harus berjalan dengan sendirinya sesuai dengan perjuangan masing-masing. Dan setelah kuliah juga ternyata hidup harus berjalan sendiri-sendiri berjauhan dengan teman-teman, jika semasa kuliah ada teman-teman yang bisa ditemui di setiap harinya untuk berbagi segala keluh kesah, ternyata setelah lulus mereka punya kehidupannya masing-masing. Jika semasa kuliah merasa hidup cukup berat, akan selalu ada teman-teman yang bisa ditemui untuk berkeluh kesah dan berbagai cerita. Ternyata sekarang tidak seperti itu, mereka tetap ada, hanya saja dipisahkan oleh jarak. Berkomunikasi hanya sebatas melalui pesan online ataupun telepon. Rasanya kurang, tidak cukup untuk membagi segala resah yang menggunung ini.

Kadang berpikir dulu semasa kuliah sempat ikut himpunan dan selalu total dengan setiap acara himpunan dan segala prosesnya. Rapat bisa sampai 5 kali dalam sehari, pulang sering hingga larut demi mempersiapkan dan mendekor untuk acara atau rapat membahas konsep acara. Tapi entah kenapa nggak pernah merasa secapek saat ini setelah bekerja. Ketika kemudian ngobrol sama teman-teman yang ada di posisi sama ternyata mereka pun merasakan apa yang aku rasakan. Mungkin alasan kongkritnya adalah karena teman. Semasa kuliah di himpunan menjalani segala pekerjaan yang katanya melelahkan itu bersama teman-teman dan mungkin jadi tak terasa melelahkan karena ada tempat untuk berbagi. Terlebih teman-teman tersebut adalah teman yang sudah dikenal lama dan mampu mendengar segala keluh kesahmu dan mengerti segala lelahmu.

Tuesday, October 10, 2017

Life Lessons #1

October 10, 2017 0 Comments

Sedang memasuki fase dimana hidup diliputi keresahan mengenai banyak hal yang ada di dunia ini, semakin dewasa usia kita rupanya hal yang menyita pikiran pun semakin kompleks. Memaksa untuk tidak memikirkannya, tetapi hal-hal yang membuat resah tersebut yang mungkin akan terjadi di hidup kita. Di quarter life crisis ini, apa sih hal-hal yang membuat resah? Banyak, banyak sekali. Hal-hal yang sebenarnya simple tapi dipikirkan terlalu sering. Seperti apa sih? Perihal jodoh, perihal pekerjaan, perihal pertemanan dan hal-hal lainnya di dalam kehidupan. Setelah lulus kuliah ternyata dunia sesungguhnya baru di mulai, dunia sesungguhnya yang memaksa kita untuk tetap bertahan menjalani hidup walaupun hanya sendirian, yang walaupun terasa melelahkan dan berat tapi harus tetap dilalui. Sesekali merasa hampir putus asa, namun bahkan Allah melarang umatnya untuk berputus asa dari Rahmat-Nya. Setelah lulus kuliah ternyata kita harus bekerja, bertemu dengan manusia-manusia lain di dunia yang sesungguhnya dan bertarung dengan banyak orang di luar sana yang juga sedang mencari pekerjaan. 

Mencari pekerjaan ternyata tidak semudah yang kamu bayangkan, berlomba dengan banyak orang di luar sana, terlebih jika belum berpengalaman, rasanya begitu sulit. Bagi orang-orang yang mungkin idealis dengan hidupnya dan harus mendapatkan pekerjaan dengan profesi tertentu sesuai yang dia harapkan akan membuatnya semakin sulit. Kalau saya idealis mungkin saya ingin bekerja di satu tempat yang nyaman dan job description yang sesuai dengan jurusan selama kuliah. Tapi nyatanya, hidup ini sesekali atau bahkan seringnya harus keluar dari zona nyaman. Prinsip saya adalah bekerja dimana pun sudah di atur oleh Allah rezekinya, setiap orang punya porsi rezekinya masing-masing, percaya bahwa janji Allah itu pasti. Karena yang saya pikir adalah daripada saya menganggur setelah lulus kuliah, lebih baik saya mengambil tawaran kerja yang diberikan kepada saya meskipun mungkin gajinya belum sesuai dengan yang di harapkan. Bahwasanya perihal rezeki tidak hanya dipatok dari jumlah nominal gajimu, akan selalu ada jalan lain entah bagaimana pun caranya, jika sesuatu itu rezekimu tentu akan menghampirimu. Jika Allah belum berkehendak memberikanmu rezeki, coba introspeksi diri mungkin kamu kurang mendekatkan diri dan tidak meminta kepadanya. Mau sekeras apapun saya berusaha untuk mencari pekerjaan yang sesuai harapan, jika ternyata Allah belum berkehendak kemudian saya bisa apa? Tentu saja harus bersabar dan berusaha lagi. Tempat dimana rezeki itu berada tergantung Allah yang mengaturnya, kita hanya perlu menjalankannya dengan ikhlas dan beribadah sesuai arahan Allah.

Monday, September 18, 2017

Value Friends..

September 18, 2017 0 Comments

After almost 1 year..... akhirnya tiba juga dengan apa yang dinamakan perpisahan. Nggak dikira akan semenyedihkan itu, ya perpisahan yang mana yang tidak menyakitkan dan menyedihkan. Di hidup ini kita akan selalu dipertemukan dengan orang-orang baru dan tentu akan ada pula perpisahan dengan mereka. Life is just about hello and goodbye. A simple hello could lead you to a million things in your life. Jadi rupanya tahun ini sudah satu tahun Maharani lulus dari kampus, hampir satu tahun bekerja dan sekarang bekerja di tempat baru. I'm not a fresh graduate anymore, i'm a one year experience employee.
Apa sih yang bikin sedih? Berpisah sama teman-teman di tempat kerja sebelumnya yang selama hampir satu tahun dari Senin - Sabtu dari jam 8 pagi sampai 16.30 bertemu mereka terus. Terus sekarang harus meninggalkan mereka, berniat untuk tidak menangis saat berpisah tapi rupanya memang perpisahan harus selalu diibaratkan dengan tangis. Pecah juga tangisku saat mengucapkan selamat tinggal pada mereka. Waktu harus peluk mereka sebagai tanda perpisahan terakhir kalinya, saying goodbye is always the hardest part of my life. Sekalipun selama di tempat kerja sering banget ngeluh bareng yang lain karena atasan kita yang selalu bikin geleng-geleng kepala, dan geng heboh yang suka banget rumpi, negative vibes yang ada bisa ketutup sama adanya teman-teman yang menyenangkan. But life keeps on turning, Maharanni harus berkembang dan nggak bisa selamanya ada disana, harus mencari ilmu lebih dan lebih lagi.
Sedih sih harus berpisah sama mereka yang biasanya selama 6 hari dalam seminggu bahkan lebih sering bertemu mereka daripada bertemu keluarga di rumah, di rumah cuma numpang tidur dan makan, lalu sisanya seharian aku habiskan bersama mereka di kantor, bertemunya mereka lagi, karena ruang lingkupnya kecil dan nggak banyak orang jadi ya otomatis kedekatan pun lebih intim sama mereka. Beruntung nggak sih pernah berada disini? Beruntung karena bisa dipertemukan dengan teman-teman yang baik dan support each other oleh Allah, karena setiap pertemuan pasti ada alasannya, everything happens for a reason.

Monday, July 31, 2017

Good Bye, July.

July 31, 2017 0 Comments
Bulan Juli yang akan berlalu dan digantikan dengan bulan Agustus, bulan Juli tahun ini terasa berbeda karena diawali dengan suasana duka. Iya tahun ini pun lebarannya berbeda, keluarga besar berkumpul di rumah untuk silaturahmi tapi dengan alasan besar yaitu berduka karena kematian. Tahun ini kami sekeluarga besar tepat di hari pertama lebaran harus kehilangan salah satu orang yang kami sayangi, Opah saya, paman dari Ayah saya yang telah mengidap sakit stroke bertahun tahun lamanya. Meninggalnya tepat di hari pertama lebaran sesuai tanggal masehi pada pukul 21.05 yang dalam Islam jatuhnya sudah tanggal 2 syawal. 
Di pagi hari di hari pertama lebaran waktu itu, saya sekeluarga beserta para tetangga pun berkunjung untuk menengok Opah. Biasanya saya tak pernah mau melihat dan menyentuh sekali pun. Karena apa? Tak pernah tega, selalu sedih melihat kondisinya dan tak pernah bisa untuk tidak menangis, tapi kali itu entah mengapa rasanya ingin sekali melihat kondisinya. Dan sedih ternyata hari itu adalah hari terakhir saya melihat Opah. Biasanya di hari-hari, bulan-bulan dan tahun-tahun sebelumnya saya masih bisa berinteraksi dengan beliau walaupun sudah tidak jelas apa yang disampaikannya. Tapi saya mengerti beliau ingin berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.

Monday, July 10, 2017

Cowok itu.....

July 10, 2017 0 Comments
"Kalau ada yang paling bikin gue sebel, itu adalah laki-laki yang hobinya ngeluh, ngeluh, dan ngeluh. Dikasih tantangan dikit, merengek dan bilang nggak bisa. Mendapat masalah, yang dilakukan cuma mengeluh dan mengasihani diri. Hari Senin harus masuk kerja, ngeluh macet, ngeluh harus bangun pagi, ngeluh bos yang jahat, ngeluh uang lembur kurang, ngeluh uang gaji yang numpang lewat doang, sampai ngeluh tentang dirinya yang jomlo. Dimarahi rekan kerja, malah playing victim dan nggak mau berubah padahal dia dimarahi karena memang salah. Kerja lelet lalu dimarahi bos, ngakunya ditindas dan pasang wajah melas. Kalian punya nggak temen kayak gini? Temen yang kerjanya dikit-dikit ngeluh, temen yang paling jago menyalahkan apa saja kecuali dirinya sendiri. Teman yang nyebar hawa negatif ke mana-mana lalu marah jika nggak ada yang mau menemani."

Monday, February 13, 2017

Grateful.

February 13, 2017 0 Comments
Pada hakikatnya, setiap orang mempunyai tujuan hidupnya masing-masing. Sekalipun memang pada akhirnya tujuan hidup manusia adalah mati dan hidup di akhirat nanti dan ingin masuk surga, begitu jika dalam agamaku. Hanya saja setiap orang memiliki jalan hidupnya masing-masing dalam menjalani hidup, setiap harinya orang-orang memiliki tujuan yang berbeda, aku, kamu, mereka dan seluruh orang di penjuru dunia memiliki tujuan yang berbeda di setiap harinya.

Saturday, February 11, 2017

Perihal Rindu

February 11, 2017 0 Comments
Kepada kamu,
Bolehkah aku bertanya perihal rindu?
Berapa banyak hari yang harus dihabiskan hanya untuk menuai rindu yang tak pernah ada habisnya ini?
Berapa banyak waktu yang harus dihabiskan hanya untuk berbagi kata dan cerita untuk melepas rindu?
Kiranya takkan pernah ada waktu yang cukup untuk menghabiskan rindu yang kian menggunung ini, jika bertemu denganmu merupakan cara untuk menghilangkan rindu, harus berapa banyak waktu yang aku habiskan untuk bersama kamu? Mungkin takkan bisa untuk dijelaskan.

Friday, February 10, 2017

Teruntuk Rizki

February 10, 2017 0 Comments
Teruntuk Rizki,
Selamat sore, sayang.
Langit di tempatku sore ini mendung, bagaimana dengan langit di tempatmu? Mendungkah? Tak apa asal jangan hati kita yang mendung, cukup cuaca saja, hati kita jangan, ya.
Mungkin tak perlu aku tanya kabarmu atau tanya sudah makan belum, terlalu klasik, tanpa dijawab pun kiranya sudah tahu jawabannya, kamu pasti baik-baik saja dan takkan lupa makan karena itu kebutuhan sehari-hari, kalau tidak makan nanti kamu kurus dan aku tak bisa lagi cubit-cubit perutmu. Tapi 2017 ini kamu harus kurus, jadi bagaimana? Kapan kita akan lari pagi bersama lagi? Ah, wacana. Hehehehe.

Thursday, February 9, 2017

Perihal Luka.

February 09, 2017 0 Comments
Itu dulu, dulu sekali.. Semuanya terjadi jauh hari, sebelum dunia mengenalkan begitu banyak hal padamu, sebelum dunia memberitahumu tentang banyak hal, sebelum dunia memberikanmu banyak hal untuk kamu cerna dan kamu masukan ke dalam kepalamu..

Dulu, pernah ku kenal ada kamu yang selalu bertutur kata baik dan begitu menyenangkan..

Dulu, di hidupku pernah ku kenal ada kamu yang tak bisa melihat ada air mata yang jatuh di wajahku dan tak mau membiarkanku bersedih..

Dulu, di hidupku pernah ada kamu yang selalu memperlakukanku dengan sangat manis..
Dulu, pernah ada sosok kamu yang selalu membuatku bahagia di setiap harinya.

Wednesday, February 8, 2017

Berdamai Dengan Masa Lalu

February 08, 2017 0 Comments
Sore ini di kotaku sedang turun hujan, entah apa yang menyebabkannya sepanjang hari ini hujan turun begitu derasnya sehingga matahari pun enggan menampakkan dirinya. Langit pun mendung sepanjang hari ini. Sunyi, sepi, itu lah yang aku rasakan dari dalam kamarku saat ini. Gaduhnya suara hujan disertai petir di luar sana tetap saja membuat aku seolah-olah merasa hampa. Entah, sesuatu seolah terasa hilang tanpa jejak dan meninggalkan sebuah rasa kosong di dalam hatiku. Seisi kepalaku lagi-lagi seketika dengan jelas mengingat segala tentang kamu..

Thursday, January 19, 2017

Welcoming 2017!

January 19, 2017 0 Comments
Happy new year 2017!
Telat ya postingnya? Gapapa lah yaaaaah... Baru beberapa hari dari tahun baru kok hehehehe postingan pertama di tahun ini yang tak boleh dilewatkan. Berisikan sekelumit cerita sepanjang 2016 kemarin dan beberapa resolusi untuk tahun ini..

2016 itu....
Apa ya? Terlalu banyak hal ajaib dan menakjubkan terjadi. Banyak sekali hal super menyenangkan terjadi dan banyak sekali hal-hal ajaib yang menghampiri. Bersyukur sekali sudah lulus sebagai sarjana dan di wisuda di tahun ini, lulus kuliah sesuai target dengan jalan yang cukup berliku tapi akhirnya berhasil dilalui. Tahap-tahap menjadi mahasiswa tingkat akhir yang rumit dan cukup menyita waktu-waktuku (apalagi waktu tidurku). 2016 yang akhirnya maharani pecah telor nggak jomblo lagi sepanjang tahun ini. 2016 yang alhamdulillah masih dikelilingi sahabat-sahabat yang baik. Alhamdulillah diberikan hal-hal baik dan walaupun sesekali harus merasakan beberapa kehilangan pula.. Mari kita ceritakan sebagian cerita sepanjang 2016.