Saturday, February 11, 2017

# #PosCintaTribu7e # Menulis

Perihal Rindu

Kepada kamu,
Bolehkah aku bertanya perihal rindu?
Berapa banyak hari yang harus dihabiskan hanya untuk menuai rindu yang tak pernah ada habisnya ini?
Berapa banyak waktu yang harus dihabiskan hanya untuk berbagi kata dan cerita untuk melepas rindu?
Kiranya takkan pernah ada waktu yang cukup untuk menghabiskan rindu yang kian menggunung ini, jika bertemu denganmu merupakan cara untuk menghilangkan rindu, harus berapa banyak waktu yang aku habiskan untuk bersama kamu? Mungkin takkan bisa untuk dijelaskan.

Coba ceritakan padaku, bagaimana rasanya jadi yang selalu dirindukan? Apakah menyenangkan? Sementara aku selalu menjadi yang merindukan tanpa tahu apakah aku dirindukan atau tidak.
Kau tahu berapa banyak waktu yang aku habiskan hanya untuk menunggu rindu-rindu ini terbalaskan? Banyak, terlalu banyak hingga rasanya sia-sia dan tak berguna. Jangankan untuk berbicara atau bertemu denganmu, mengirimimu pesan pun kini tak mungkin lagi. Ada seseorang yang kamu jaga perasaannya karena aku, tak pernahkah kau pikirkan bagaimana perasaanku? Sebaiknya kamu tahu bahwa rindu ini amat sangat menyebalkan.
Jika rindu ini tak bisa dihilangkan? Bisakah kamu saja yang hilang? Aku muak harus selalu merindukanmu, aku muak mengharapkan bahwa aku pun dirindukan, aku muak memikirkan bahwa kamu pun merindukanku. Mungkin benar, sesering apapun aku datang padamu, rindu itu takkan pernah lunas, takkan pernah tuntas. Perihal rindu sebaiknya ku simpan rapat tanpa harus menyeruak dan mengganggu isi pikiranku.
Terimakasih telah menciptakan rindu yang demikan hebatnya.
Tertanda,
Aku yang (masih) merindu.

No comments:

Post a Comment