Friday, February 10, 2017

# #PosCintaTribu7e # Menulis

Teruntuk Rizki

Teruntuk Rizki,
Selamat sore, sayang.
Langit di tempatku sore ini mendung, bagaimana dengan langit di tempatmu? Mendungkah? Tak apa asal jangan hati kita yang mendung, cukup cuaca saja, hati kita jangan, ya.
Mungkin tak perlu aku tanya kabarmu atau tanya sudah makan belum, terlalu klasik, tanpa dijawab pun kiranya sudah tahu jawabannya, kamu pasti baik-baik saja dan takkan lupa makan karena itu kebutuhan sehari-hari, kalau tidak makan nanti kamu kurus dan aku tak bisa lagi cubit-cubit perutmu. Tapi 2017 ini kamu harus kurus, jadi bagaimana? Kapan kita akan lari pagi bersama lagi? Ah, wacana. Hehehehe.

Tak terasa, sudah satu tahun lebih kita menghabiskan waktu bersama-sama. Aneh memang, rasanya seperti baru kemarin kamu hadir di hidup aku, lalu tiba-tiba selama satu tahun ini ada kamu terus di hidup aku. Ganjil rasanya setelah selama kurang lebih 5 tahun menjalani segala hal sendirian, menghadapi segala hal sendirian, kini setidaknya aku punya kamu untuk menghadapi segala hal yang mungkin cukup berat untuk dilalui sendirian, kini aku punya kamu untuk membagi apa yang dulu mungkin biasa aku simpan sendirian. Iya setidaknya aku punya kamu yang mungkin dengan hadirnya kamu bisa meringankan segala kekacauan di hidupku.
Terimakasih untuk satu tahun terakhir ini, terimakasih untuk waktu-waktu yang telah kamu luangkan kepadaku, terimakasih untuk segala hal yang telah kamu berikan padaku, terimakasih telah selalu menjadikan aku prioritasmu, terimakasih sudah menyisihkan banyak hal untuk aku, terimakasih sudah selalu sabar menghadapi segala tingkah laku menyebalkanku, terimakasih sudah selalu berjuang untuk aku, terimakasih sudah setia mendengarkan segala cerita dan keluh kesahku, terimakasih sudah menjadi pendengar setiaku, terimakasih sudah rela aku omeli dan aku cereweti setiap harinya, percayalah itu semua karena aku sayang padamu..
Dan terimakasih sudah mau menerima aku apa adanya, tapi bukankah yang dikatakan oleh penyanyi Tulus dalam lagunya bahwa "Jangan cintai aku apa adanya, tuntutlah sesuatu biar kita jalan ke depan.", bukankah alangkah lebih baik bila kita seperti itu? Aku dan kamu? Tak apa menuntut banyak hal jika demi kebaikan kita berdua, bukan begitu? Hehehe semoga kita dapat mendewasakan diri kita masing-masing ya.
Sudah nyaris satu pekan kita tidak berjumpa, weekend ini semoga kita dapat meluangkan waktu kita masing-masing untuk berjumpa ya?
Sampai bertemu mungkin besok atau lusa, i miss you.


Tertanda,
Maharani.

No comments:

Post a Comment