Sunday, February 21, 2016

Sepucuk surat untuk Tuhan..

February 21, 2016 1 Comments
Selamat sore,
Hari ini aku diharuskan untuk menulis sepucuk surat elektronik untuk Tuhan yang sebenarnya pun aku bingung harus menulis apa jika surat elektronik ini bisa tersampaikan. Sepucuk surat ini kiranya takkan cukup juga untuk mewakili segala rasa terimakasih dan rasa syukurku terhadap Tuhan atas segala nikmat dan karunianya yang telah diberikan padaku selama 21 tahun hidupku.

Friday, February 19, 2016

Teruntuk rasa kecewa..

February 19, 2016 1 Comments
Teruntuk rasa kecewa di masa lalu,

Kiranya setiap orang di muka bumi ini pernah merasakan apa yang dinamakan dengan rasa kecewa. Sebuah perasaan yang mungkin dihindari oleh setiap orang dengan berusaha tidak berharap lebih pada suatu hal, sebuah perasaan yang mungkin dihindari oleh setiap orang dengan berusaha tidak berharap banyak pada suatu hal.

Thursday, February 18, 2016

I miss Hollynobody.

February 18, 2016 1 Comments

Hallo, Hollynobody band favoriteku yang saat ini sangat aku rindukan.. Tepat hari ini, 18 Februari di empat tahun yang lalu adalah kali pertamaku melihat penampilan kalian secara live di atas panggung. Yap, 18 Februari 2012 adalah hari dimana Konser Hollywood Nobody diselenggarakan di Institut Francis Indonesia dengan tema Midnight in Hollywood. Midnight In Hollywood adalah kali pertamaku melihat live performance kalian dan sukses membuat terkagum-kagum dan semakin jatuh cinta. Setelah selama 2011 hanya bisa mendengarkan lagu-lagunya melalui mp3 dan akhirnya di tahun 2012 tercapai untuk melihat secara langsung penampilan kalian. Ah, rindu sekali rasanya melihat kalian ada di atas panggung dengan aku yang berdiri di barisan paling depan dan sangat bersemangat menyanyikan seluruh lagu kalian..

Wednesday, February 17, 2016

Dear my lovely boss..

February 17, 2016 1 Comments
Dear my lovely big boss,

Halo Ibu Boss yang sebenarnya aku tahu surat ini takkan pernah sampai padamu. Hehehehe, selamat pagi ibu Boss, karena kita selalu bertemu di setiap paginya di kantor. Sesungguhnya ini hanya sekeping ceritaku selama jadi anak magang, dan kemudian harus dipertemukan dengan ibu Boss.

Mengapa aku mengirimkan surat ini? Karena aku ingin. Ingin apa? Ingin menyampaikan bahwa alhamdulillah 7 hari lagi masa magangku segera berakhir. Kalau ditanya teman-temanku bagaimana pengalaman magang disana, ditanya betah atau tidak, aku cuma bisa jawab STD. Yhaaaa standard. Nggak bikin betah dan nggak bikin ngga betah juga. Yhaaaa naik turun lah ada ritme nya, kayak mood swingnya Ibu Boss huehehehe.

Monday, February 15, 2016

Dear Risangtika..

February 15, 2016 1 Comments
Teruntuk Risangtika Bagaskara si manusia yang kalau diajak ngobrol selalu benar, nggak pernah salah..

Haeee icang!
Hehehehe kaget nggak aku kirimin surat? Nggak ya pasti? Yaudah.. Mana mungkin kaget, tadi malam aja kita habis mengobrol di line ya.. Aku nggak mau nanyain kabar kamu, basa-basi banget rasanya. Ku kira dengan rubah-rubahnya location dan update now watching di path mu sudah cukup untuk mengisyaratkan bahwa kamu baik-baik saja ya? Mana mungkin tidak baik-baik saja kalau location di path nya tiba-tiba from Bekasi atau mungkin from South Jakarta...

Friday, February 12, 2016

Untuk Rindu.

February 12, 2016 3 Comments
Untuk rindu,


Kepada sang rindu. 
Hai rindu yang selalu datang tak kenal pada siapa, tak kenal waktu, dan juga tak kenal tempat. Kepada rindu yang selalu semena-mena menempatkan diri dan menghadirkan diri. Tak bisakah kamu menempatkan diri pada sesuatu yang benar? Kamu bisa saja dengan mudahnya datang semaumu, tanpa mengenal pada siapa kamu harus dijatuhkan, tanpa mengenal kapan waktu harusnya kau ada, tanpa mengenal tempat kapankah aku harusnya merasa rindu. Adanya dirimu membuat segala hal menjadi terasa tak wajar. Iya, tak wajar, karena kamu tak bisa menempatkan dirimu dengan baik. Selalu membuat aku merasa kacau dengan adanya dirimu. Yah namanya juga rindu, andai dia bisa menempatkan dirinya dengan benar, takkan ada kata-kata ini tercipta.

Thursday, February 11, 2016

Patah Hati.

February 11, 2016 1 Comments

Untuk kamu yang sedang patah hati,

Pernahkah kamu menyiapkan dirimu untuk patah hati? Pernahkah kamu menyiapkan dirimu untuk menjadi orang yang paling kuat ketika pada akhirnya harus mengalami putus cinta? Pernahkah kamu menyiapkan diri untuk menghadapi hal terburuk dalam kisah cinta di hidupmu? Mari bertaruh denganku, hampir banyak orang tak akan ada yang siap untuk patah hati, apalagi putus cinta, menanggung rasa sakit yang mendalam. Sakit yang teramat sangat mungkin membuat kita enggan menemui apa yang dinamakan patah hati. Suatu hal yang akan membuat kamu berpikir dalam waktu yang cukup panjang untuk kembali membuka hati dan melakukannya lagi, iya, patah hati. Tak pernah ada yang mau menghadapi hal itu.

Wednesday, February 10, 2016

Untuk si Pejuang Cinta..

February 10, 2016 1 Comments
Untuk kamu yang selalu gagal dalam kisah cintanya,


Hai kamu si pria pejuang cinta. Apa kabarmu hari ini? Masih kah kamu berjuang dengan cintamu? Apa kabar dengan cinta yang kau kejar itu? Masih tak mampu kau gapai kah? Aku tahu kau bukan seseorang yang mudah menyerah, tapi jika akhirnya banyak alasan membuatmu berhenti, ya mau apalagi. Sudah sejauh apa sekarang perjuanganmu? Kau tak lupa bukan bahwa kau harus selalu menyelipkan senyuman sekalipun kau kecewa. Aku ingin selalu menjadi orang yang mengingatkan dan menguatkanmu bahwa semua yang menimpamu mengenai cerita cintamu itu bukan sepenuhnya salahmu, dan jangan sampai kau berhenti berjuang saat kegagalan menimpamu. Bukan salahmu ini semua terjadi padamu, aku tahu kamu adalah seorang pejuang cinta yang tak pernah lelah untuk berusaha mengejar cintamu. Ini semua terjadi bukan salahmu, kegagalan yang kerap kali menimpamu pun bukan salahmu, janganlah kau merasa bahwa kau tidak ada ada artinya, janganlah kau merasa bahwa kau adalah orang yang tidak pantas mendapatkan sebuah cinta yang indah untukmu.

Tuesday, February 9, 2016

Dear my beloved parents....

February 09, 2016 2 Comments
Teruntuk Mama dan Papa yang kalau malam hari pasti lagi serius nonton Ashoka berdua,

Assalamualaikum Ibu Sri dan Bapak Engkus yang kalau bercanda kadang suka garing tapi tetep aja ketawa ngakak berdua. Iya dimaklumi, untung sayang. Eh hahahaha. Kalau suatu hari mama dan papa baca surat ini, maafkan kalau anakmu hanya berani menuliskan kata-kata semacam ini dibandingkan menyampaikannya secara langsung. Mungkin anakmu ini terlalu gengsi untuk menyampaikan hal-hal manis seperti mengucapkan sayang dan mengirim surat seperti ini.
Ma, Pa, saat ini anakmu (akhirnya) punya pacar juga, yang Insya Allah bisa dipercaya, Insya Allah bisa menjagaku diluar sana selain dirumah, yang akan mengantarkan anakmu ini sampai rumah dengan selamat. Anakmu ini sudah dewasa ma, pa, Insya Allah sudah tahu mana yang baik dan buruk serta mana yang benar dan mana yang salah.

Saturday, February 6, 2016

Surat untuk seseorang berinisial L.

February 06, 2016 1 Comments
Teruntuk kamu, seseorang dari masa lampau..

Perlukah ku mulai surat ini dengan sapaan? Agar suasana kita dapat cair kembali seperti 2 tahun lalu? Baiklah, mungkin aku perlu menyapamu lagi setelah hampir 2 tahun kita bertemu. Hai L, apa kabarmu? Apa kau masih ingat padaku? Jika kau lupa segera lah tengok ayunan di halaman rumahmu, tempat kita dulu menghabiskan waktu bersama, disebelahnya terdapat pohon dan kita mengukir nama kita disana. Iya, setiap sore kan kita bermain disana.
Setelah hampir 5 tahun bersama melewati waktu berdua, sabtu malam di 23 Juni waktu itu, kau mengajakku jalan lalu kau tiba-tiba ingin berkata sesuatu padaku. Dan ternyata kau memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Tahukah kau? Malam itu, dibawah lampu jalanan yang berjarak setiap 50 meter, aku berjalan menyusuri malam dikala hujan, aku suka melakukannya, karena ketika aku menangis di bawah hujan aku tahu bahwa takkan ada orang yang tahu dan melihatku sedang menangis. Tapi kau tidak mengejarku, membiarkanku berjalan dibawah hujan menangis sendirian dimalam hari. Tega, iya kau sungguh tega. Dengan semua ketegaanmu kau makhluk yang paling aku benci saat itu..

Friday, February 5, 2016

Surat Untuk Sahabat #2

February 05, 2016 1 Comments


Teruntuk Tiara Ajeng Sartika, Erida Asih Selilana dan Ramadhan Putra Suranegara,


Halo sahabat-sahabat Maharani yang jauh disana, terbatas oleh jarak dan waktu yang sesungguhnya tidak seberapa tapi terasa amat jauh, begitu sulit mencari-cari waktu untuk bisa berkumpul berempat. Apa kabarnya kalian bertiga disana? Rasanya semenjak Maharani ada di fase job trainning ini, Maharani jadi mulai dilanda rindu pada teman-teman, dari mulai teman kampus sampai teman-teman lama yang jarang ditemui. Saat menulis surat ini, Maharani sedang memutar lagu-lagunya paramore supaya soundtracknya cocok banget mengingatkan jaman SMP. (((SMP))) ya ampuuuuuuun 9 tahun sudah ya kita berteman, dari mulai masih cupu sampe sekarang yang cewe-cewe udah kenal make up dan Putra yang semakin ganteng. Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat ya..

Thursday, February 4, 2016

Comfort Zone

February 04, 2016 2 Comments
Kepada kamu sekalian yang sedang bertanya-tanya mengenai apa itu rasa nyaman,

Menurutmu, apa yang kamu sebut dengan rasa nyaman? Menurutmu, bagaimana kamu bisa menemukan rasa nyaman? Menurutmu, bisakah kamu merasa nyaman dengan setiap orang yang ada di hidupmu? Menurutmu, mudahkah menumbuhkan rasa nyaman bersama seseorang? Mari kita jawab satu persatu pertanyaan di atas..

Bagi saya, kenyamanan itu merupakan sesuatu hal yang sulit untuk didapatkan. Suatu rasa dimana kita diterima oleh seseorang atau sekelompok orang yang membuat kita memutuskan untuk tinggal bersama mereka. Tidak setiap orang yang bersama berarti dia merasa nyaman satu sama lain, ketika kedekatan terjalin disitu lah rasa nyaman berada.
Ketika rasa nyaman itu ada, keterbukaan dan rasa leluasa pun akan muncul diantara satu sama lain, takkan lagi ada rasa canggung diantara satu sama lain. Bukan berarti kita hanya berpangku tangan pada orang yang sama, tetapi rasa nyaman itu tidak mungkin kita temukan dari setiap orang yang telah kita temui sampai saat ini..

Wednesday, February 3, 2016

Terimakasih, Tuan Hujan.

February 03, 2016 1 Comments
Hai tuan Hujan, mungkin aku harus menyapamu terlebih dahulu sebelum aku memulai suratku ini, kemudian aku harus memberitahumu untuk apa aku mengirimimu surat. Jika suratku di beberapa tahun sebelumnya mengungkapkan ketidaksukaanku padamu, kali ini surat ini akan berisi ucapan terimakasihku padamu.

Yaaaaaaa......Nampaknya kali ini aku harus berterimakasih banyak pada hujan yang biasanya selalu membuatku mengeluh karena pasti akan membuatku terjebak kemacetan yang amat panjang pada saat perjalanan pulang. Aku harus berterimakasih benyak pada hujan yang bisa membuat aku lebih lama saat bersamamu. Aku harus berterimakasih kepada hujan yang menahanku untuk lebih lama bersamamu. Percayalah, sekalipun hanya berdiam diri dan saling memandangi satu sama lain, bagiku hal sederhana itu cukup menyenangkan jika dilakukan bersamamu.. Hanya saling memandangi dan lalu saling tersipu malu, sederhana namun menyenangkan.

Tuesday, February 2, 2016

Superb Sweet Love Letter.

February 02, 2016 2 Comments
Teruntuk Tiara Ajeng Sartika yang lagi manis-manisnya,


Basi banget lo pake nanya kabar segala, belom juga berapa minggu kita nggak ketemu. Rasa-rasanya baru kemarin diceng-cengin waktu diperjalanan di mobilmu. Huffffff sebal. Hahahahahahaha btw frontal amat sih bu sebut tahun, bawa-bawa angka berapa lama kita orang jomblo..... Sembilan tahun kenal, separuhnya aku habiskan dengan jomblo dan buang-buang waktu sama kamu ya? Hahaha btw makasih loh selama ini selalu menjadi tempat aku kembali untuk segala hal, makasih sudah jadi partner gigs yang setia, walupun akhir-akhir ini Ajengnya sering sibuk dan aku terpaksa memaksa Risang jadi anak gigs juga (yang akhirnya emang berhasil).

Monday, February 1, 2016

Surat Untuk Sahabat #1

February 01, 2016 2 Comments

Teruntuk Danira Bunga dan Pasa Wardani si partner kegabutan di kampus....

Ingin bertanya apa kabar, tapi itu terlalu klasik. Terlebih bagi Danira yang kutemui setiap harinya... 
Ternyata waktu yang berlalu itu amat sangat berharga ya? Rasanya beberapa bulan lalu kita masih punya waktu bertiga untuk sekedar berkumpul bertiga di sebuah tempat yang kita sebut markas atau di kantin kampus, menghabiskan waktu dengan berbincang ngalor-ngidul dari yang tidak penting sampai hal penting, gelendotan dan senderan bertiga, makan bareng, curhat bareng, gibah bareng, dari pagi buta sampe udah gelap. Rasanya waktu-waktu itu dulu begitu berharga ya? Sekarang Maharani lagi dilanda rindu sama sahabat-sahabat, rindu menghabiskan waktu berjam-jam sekali pun itu untuk hal tidak penting seperti yang selama ini kita lakukan, tapi selalu ada tawa dan canda yang kita bagi disana.