Hai tuan Hujan, mungkin aku harus menyapamu terlebih dahulu sebelum aku memulai suratku ini, kemudian aku harus memberitahumu untuk apa aku mengirimimu surat. Jika suratku di beberapa tahun sebelumnya mengungkapkan ketidaksukaanku padamu, kali ini surat ini akan berisi ucapan terimakasihku padamu.
Yaaaaaaa......Nampaknya kali ini aku harus berterimakasih banyak pada hujan yang biasanya selalu membuatku mengeluh karena pasti akan membuatku terjebak kemacetan yang amat panjang pada saat perjalanan pulang. Aku harus berterimakasih benyak pada hujan yang bisa membuat aku lebih lama saat bersamamu. Aku harus berterimakasih kepada hujan yang menahanku untuk lebih lama bersamamu. Percayalah, sekalipun hanya berdiam diri dan saling memandangi satu sama lain, bagiku hal sederhana itu cukup menyenangkan jika dilakukan bersamamu.. Hanya saling memandangi dan lalu saling tersipu malu, sederhana namun menyenangkan.
Kamu pun harus ikut berterimakasih pada sang hujan yang bisa membuatku lebih lama saat bersamamu, karena hujan kita bisa menghabiskan waktu berdua lebih lama.. Hehehehe. Tak peduli seberapa kencang angin yang berhembus di luar sana, kehangatan tetap aku temukan dibalik kedua bola matamu, dari tatapanmu aku menemukan kehangatan yang mampu membuatku lupa bahwa cuaca diluar sana sedang tidak menyenangkan untuk kita. Kemudian tidak hanya itu, kamu harus tahu bahwa semua hal tentu saja bisa terjadi di kala hujan turun, di kala kita menanti di bawah hujan, di kala kita meratapi setiap tetes hujan yang jatuh memeluk bumi. Selalu ada cerita di balik hujan yang turun, bahkan tidak hanya satu, tetapi banyak. Entah itu cerita mengenai dua anak manusia yang sedang saling jatuh cinta, atau mungkin itu cerita mengenai dua anak manusia yang sedang memadu cerita indah atau singkatnya sebut saja kita berdua. Semoga selain di hari ini, hujan-hujan ini selalu terasa menyenangkan bagi kita berdua, ya.
Bagiku, hujan itu tak hanya mengenai sebuah pasangan yang mengalami banyak hal seperti yang sudah ku sampaikan sebelumnya, tetapi juga mengenai sekumpulan anak manusia yang mungkin membuat banyak cerita menyenangkan, menyulam ribuan senyuman manis di setiap wajah-wajah yang rupawan, menenun ribuan tawa canda yang akan menyeruak ke udara dan membiarkan seluruh semesta tahu mengenai tawa canda yang kami ciptakan. Hal itu kadang terjadi tak sengaja di bawah hujan, mungkin ketika menunggu hujan reda akan ada banyak hal yang bisa di lakukan bersama orang-orang yang kamu sayangi. Contohnya aku, aku selalu mendapatkan hal-hal menyenangkan di kala aku menunggu hujan reda. Aku bisa tertawa bersama teman-teman, aku bisa berbagi cerita bersama teman-teman, aku bisa melakukan apapun bersama mereka semua. Dan sekarang ada kamu yang bisa menjadi bagian dari itu semua, berbagi tawa dibawah hujan akan lebih menyenangkan saat bersama kamu.
Terimakasih untuk kamu dan juga Tuan Hujan, terimakasih Tuan Hujan karena telah berkonspirasi dengan seluruh semesta agar menahanku bersama seseorang yang aku sayangi dan menunggumu hingga reda. Kelak di kemudian hari, hujan-hujan ini akan beralih fungsi sebagai mesin waktu yang akan mengingatkanku padamu.
Mungkin suratku tak perlu cukup panjang, yanng penting rasa terimakasihku sudah kusampaikan padamu, Tuan Hujan. Semoga kita tetap bersua dengan cara yang menyenangkan, ya. Selamat malam..
Tertanda,
Maharani yang sedang jatuh cinta pada hujan..
Terimakasih untuk kamu dan juga Tuan Hujan, terimakasih Tuan Hujan karena telah berkonspirasi dengan seluruh semesta agar menahanku bersama seseorang yang aku sayangi dan menunggumu hingga reda. Kelak di kemudian hari, hujan-hujan ini akan beralih fungsi sebagai mesin waktu yang akan mengingatkanku padamu.
Mungkin suratku tak perlu cukup panjang, yanng penting rasa terimakasihku sudah kusampaikan padamu, Tuan Hujan. Semoga kita tetap bersua dengan cara yang menyenangkan, ya. Selamat malam..
Tertanda,
Maharani yang sedang jatuh cinta pada hujan..
musim ujan telah tiba, awas masuk angiiiin nnnnn
ReplyDeletexD
-ikavuje