Wednesday, August 8, 2012

# #30HariMenulisSuratCinta

Teruntuk cinta dan rindu, yaitu kamu..

Teruntuk, cinta dan rindu,

Ternyata kalian berdua hingga detik ini rasanya masih sama, terkadang sakit dan menyesakkan dada. Memendam kalian itu... Ah memang yang paling sakit. Tapi tetap saja aku lakukan. Memendam rindu tetap begitu rasanya, memendam cinta pun mungkin sama, sama-sama sakit. Apakah diantara kalian ada yang lebih ringan untuk dirasa? Tanpa harus mengorbankan perasaan? Apakah harus ku pilih salah satu diantara kalian? Cinta, mencintai, dicintai? Atau rindu, dirindukan, merindukan? Rasanya diantara itu semua memang sama-sama menyakitkan, kadang.

Teruntuk, cinta dan rindu.
Memanglah ini perasaan yang alami, bukankah semua orang pernah merasakan kalian?
Merasakan cinta? Tersenyum ketika jatuh cinta, namun seketika bisa berlinang air mata.
Rindu.. Bukankah banyak orang yang merasakan rindu? Ketika mereka tersenyum karena tahu ada yang merindukannya, dan ketika mereka merasa sedih dan kesal harus menahan rindu atau bahkan rindunya tak berbalas.
Yah beginilah, kalian tidak tahu ya bahwa semua orang banyak yang mengeluh tentang kalian? Mereka berkeluh kesah, mereka mengadu, mereka mengomel. Mereka yang mengaku patah hati akan menuliskan apapun yang menggambarkan kekecewaan mereka, mereka yang merindu akan mencoba melakukan apapun untuk mengusir rindunya. Kalian itu, menyebabkan sebuah penantian. Menanti, menunggu, ah benar-benar memuakkan! Tapi diluar sana banyak yang benar-benar setia menanti demi sebuah kata cinta dan kata rindu. Tapi ya apapun kata orang tentang kalian, cinta dan rindu tetap menyenangkan untukku, cinta dan rindu adalah kolaborasi rasa yang tidak dapat terpisahkan. Tak peduli kata orang seberapa besar rasa sakit yang kalian buat, aku tetap menikmati ini. Cinta dan rindu, cinta dan rindu itu kamu.

Teruntuk, kamu.
Hai kamu. Apa kabar?
Maaf kata-kata diatas memang sedikit basa-basi walaupun sebenarnya terselip aku-rindu-kamu sebenarnya. Eh aku terlalu jujur ya? Hehe. Lama sekali kita tidak bersua, apa kabar? Wah sudah dua kali aku tanya kabarmu. Mungkin aku benar-benar ingin sekali tahu kabarmu? Ini aku tulis dengan dasar rasa rinduku yang berkepanjangan. Wah maaf ya jika terkesan blak-blakan, tujuan aku menulis ini hanya untuk menyampaikan rinduku. Selebihnya, terserah anggapanmu. Aku hanya ingin memberitahumu, aku rindu kamu selama ini, bagaimana kamu kepadaku? Itu urusanmu kok. Oh iya, bagaimana keadaan keluargamu sekarang? Ayahmu? Ibumu? Adikmu?
Semoga mereka tetap baik-baik saja dan ramah seperti terakhir bertemu denganku, semoga senyum mereka tetap menjadi senyum termanis yang pernah ada. Ah basa-basi lagi, aku kan inginnya tahu tentang kamu, bagaimana dengan hidupmu sekarang? Tetap baik-baik saja kan? Tetap menyenangkan? Bagaimana pekerjaanmu? Oh iya, bosmu yang menyebalkan itu apa masih menyebalkan hingga sekarang? Kucing peliharaanmu si Molly sudah sebesar apa? Wah aku terlalu banyak bertanya. Aku terlalu banyak ingin tahu tentangmu. Kita sudah lama berpisah dan terpisah, sengaja ku tulis ini untukmu, rasanya semua pertanyaanku tidak akan cukup aku tulis disini, terlalu banyak, bolehkah aku minta kamu ceritakan tentang hidupmu sekarang? Rasanya akan sangat menyenangkan jika kamu mau. Maaf ya jika aku masih lancang berkata rindu, kan aku sedang berusaha mengusir rindu. Terimakasih kamu menyempatkan baca suratku. Dan tetap jaga diri ya.

Dari aku yang merindukanmu.

Stephanie.


#30HariMenulisSuratCinta

No comments:

Post a Comment