Wednesday, August 8, 2012

# #30HariMenulisSuratCinta

Sekeping cerita dari masa lalu

Perkenalkan, aku menyebut diriku bagian dari masa lalumu, aku menyebut diriku bagian dari kisah cinta di masa kecilmu. Hai kau cinta monyetku, apa kabar sepenggal kisah cinta di masa kecilku? Kamu yang dulu tak pernah berani untuk ku sapa. Kamu yang dulu hanya menjadi teman surat, teman penaku. Bahkan aku lupa awal cerita kita ini dari mana, awal perjalanan kita ini dari mana, awal semua petualangan masa kecil kita dari mana. Yang aku tau kita hanya berjalan bersama tanpa banyak bicara selama 9 bulan ketika itu. Entah bodoh, konyol, tolol atau bagaimanakah kita ini. Ketika kita kelas 5 SD bahkan kita sudah mampu untuk saling menyukai, berjalan bersama selama 9 bulan.
Kita hanya berkomunikasi melalui kontak mata ketika itu, jarang sekali kita punya waktu untuk berdua sekedar mengobrol, kau ingat? Kita hanya mengobrol, berbincang dan berkomunikasi via selembar kertas yang menjadi sepucuk surat, dan lagi-lagi ini aku ingin menghubungimu lewat surat lagi. Tak inginkah kau tertawa mengingat perbuatan kita? 1 kelas tanpa bicara, kita hanya berkirim surat setiap hari untuk mengobrol, menghabiskan kertas-kertas yang tersobek berlembar-lembar dan menjadi saksi bisu pembicaraan kita yang tak habis dalam satu lembar kertas. Tak habis pikir aku mengingat ini, mengapa membuat kau begitu berkesan dimataku? Kau tampan, dan semakin tampan sekarang. Tapi yang pasti aku ingat itu bukan alasanku menyukaimu pada waktu itu, bahkan saat ini ketika kita sudah bukan menjadi anak-anak lagi ketika bertemu aku masih malu mengingat sekotak cerita manis yang menyenangkan dan sedikit memalukan. Dan kadang aku malu ketika aku ingat aku pernah marah padamu karena ada yang bilang kau pergi lari pagi bersama seorang perempuan yang memang dia adalah tetanggamu dan dia anak SD sebelah, kata teman-teman jika aku marah, marahlah pada perempuan yang mengajakmu pergi itu, dan teman-teman yang suruh aku buat surat kaleng untuk perempuan itu, mereka yang bantu aku buat dari potongan koran. Maafkan ya aku pernah marah padamu untuk hal yang sepele seperti ini, kau sekarang pasti mengerti, anak kecil mengerti apa tentang cinta? Yang jelas ketika itu kamu adalah hal indah yang ada di hariku, namun ketika semuanya berakhir dan tak ada artinya lagi kita berjalan masing-masing menuju arah yang berbeda. Kau tetap akan menjadi bagian kenangan tentang kisah cintaku, bagian di otakku menyediakan satu ruangan untukmu, jadi jangan cemas, tolong sisakan untukku juga ya :-)

No comments:

Post a Comment