Wednesday, August 8, 2012

# #15harimenulisceritadiblog

Adik sepupuku..

"De.... Itu ada yang ngajak main di luar!"

"Siapa kak?"

"Itu temen-temenmu biasa, ngajak main katanya. Kamu lagi apa sih di toilet?"

"Kakak ,au tahu aja deh, bentar kaaaak!"

**

Inilah percakapanku dengan adik sepupuku, kenalkan namaku DwiRizkita Aulia, umurku 17 tahun. Aku tinggal bersama ibuku yang bernama Sisca Priscilia, sudah 2 tahun kami tinggal berdua sejak ayah bercerai dengan Ibu. Dan adik sepupuku Visca Castelia. Dia berumur 5 tahun, masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak. Dia biasa dipanggil Ica, gadis manis yang selalu meminta rambutnya dikucir 2 setiap hari. Dia mulai tinggal di Bandung bersama aku dan Ibu sejak 2 bulan lalu. Ketika orang tuanya meninggal dunia karena mengalami kecelakaan pesawat terbang, dalam perjalan pulang kembali ke Jakarta setelah mereka berlibur dari Paris, seharusnya pesawat itu mendarat darurat. Tapi takdir berkata lain akhirnya tante dan omku itu harus mengakhiri hidupnya dengan  cara yang tragis.. Dia memang memilih tinggal bersamaku dan Ibu karena dia memang lebih dekat dengan kami. Ibunya adalah tanteku yang paling dekat denganku.


"Kaaaak bilang sama tante Sisca aku mau main sama mereka ya!"

"Iya jangan jauh jauh de main nya!"

"Iya kak!"

Sebenarnya dia memang tidak akan pergi bermain jauh-jauh dari rumah, dia hanya bermain di depan rumah sehingga aku pun masih bisa memantaunya dari sini. Dari jendela rumah aku perhatikan dia bersama Ibu. Ah dia memang lucu dan manis, senyumnya sangat manis!
Tapi yang ada di pikiranku hanyalah satu hal, betapa bahagianya Ica, nyaris tak ada kesedihan yang nampak di wajahnya. Tak tampak duka yang tercermin di matanya. Entah dia menyembunyikannya atau dia memang tidak merasakan kesedihan itu. Ya aku tak pernah tahu  isi hatinya, hanya Ica dan tuhan yang tau tentang isi hatinya. Biarlah aku penasaran tentang isi hatinya. Dia tertawa seharian penuh, bermain bersama teman-temannya, tersenyum, dan tertawa sangat lepas.

"Ah Ica, aku harap kamu kamu memang benar-benar bahagia sayang" ucapku dalam hati

Aku sungguh tidak tega jika harus mengingat seorang anak berumur 5 tahun harus merasakan kehilangan atas kedua orang tuanya, untung dia masih kecil, masih duduk di bangku taman kanak-kanak jadi dia tidak akan merasakan kesedihan yang mendalam. Tapi aku sungguh tak tega, apa yang akan terjadi ketika dia sudah besar nanti?

"Dor!"

Lamunanku dibuyarkan oleh ibu. Iya daritadi aku sedang melamun dan mengkhayal, sedang membayangkan nasib Ica. Ternyata semua kata-kata melantur itu hanya lamunanku.

"Ah ibu ngagetin aja sih!"

"Hehe anakku ini lagi ngelamunin apa sih?"
kata Ibu sambil colek pipiku

"Ah enggak bu, gak ngelamunin apa apa kok"

"Ah bohong" goda ibu

"Hmmm... Nggak ada apa apa sih bu, aku cuma lagi mikirin Ica"

"Kenapa emangnya sayang?"

"Kadang kalo aku pikir-pikir aku ga tega bu, masa segede dia udah ditinggal sama orang tuanya"

"Ah sayang ibu ga tau kalo pikiran kamu sejauh itu tentang Ica, yang penting masih ada kita buat Ica. Ica masih punya kita buat dia"


Iya... Betul apa yang ibu bilang. Ica punya kita, aku dan ibu. Ica masih punya kita yang sayang Ica.
Ah tapi aku sirik sama Ica!!! Ica bisa ketawa lepas terus, Ica selalu seneng, Ica ga pernah sedih, Ica selalu enjoy! Tuhan aku mau kaya Icaaaaa aku mau gausah sedih mikirin mama yang cape harus ngebiayain hidup aku, aku mau ga usah sedih mikirin kenapa ayah pergi, aku mau ga usah sedih mikirin masalah di hidup aku. Tuhaaaan aku mau balik lagi jadi anak kecil, jadi anak taman kanak-kanak yang masih belum ngerti apa apa, keliatan selalu seneng! Keliatan ga pernah sedih dan ga ada beban! Emang cuma tuhan yang tau isi hati Ica sebenernya sedih apa ngga, tapi Ica keliatan selalu seneng. Aku mau kaya gitu keliatan selalu seneng.

Tuhaaan bisa aku balik lagi jadi anak kecil? Bisa aku tau isi hati seseorang?
Jawabannya adalah pasti, tentu saja tidak!

No comments:

Post a Comment