Wednesday, August 8, 2012

Melupakan.

Bagaimana cara mengobati rasa kecewa? Melupakannya.
Sesederhana itu? Tentu tidak. Siapa yang pernah bilang bawa kata melupakan ada kaitan dengan kata sederhana?
Bahkan sebegitu banyak hal yang terjadi nanti, melupakan kenangan tetap menjadi hal sulit.
Melupakan.
Melupakan seseorang, hal ataupun kenangan.
Sekeras apapun kita mencoba melupakan, hal-hal itu selalu mempunyai ruang tersendiri dalam otak kita yang seolah-olah permanen dan sulit untuk terkikis bahkan dihapuskan.
Pernahkah kamu berharap untuk hilang ingatan? Hanya karena kamu benar-benar ingin membuang jauh sebuah kenangan yang tak bisa kamu nikmati lagi.
Hanya karena sebuah kenangan yang ingin kamu ulangi lagi namun kamu tak bisa.
Hanya karena sebuah kenangan yang indah rasanya namun selalu terasa pedih saat kau ingat?
Ini salahku? Apakah hanya otakku yang seperti ini?
Apakah kinerja otakku berbeda dengan manusia bumi lainnya?
Rasanya, aku hanya melihat senyum manis tanpa beban, atau aku yang tidak tahu bahwa tentu saja mereka sedang berpura-pura juga sama sepertiku?
Namun aku rasa kinerja otakku begitu melemah setelah bertemu kamu.
Mereka hanya bekerja lebih baik untuk mengingat setiap hal tentangmu namun melemah ketika aku harus melupakanmu.
Haruskah aku melakukan ini atas permintaanmu?
Aku tak tahu hingga kapan perjalananku untuk melupakanmu..
Kembalikan lagi arti kata sederhana yang biasa aku temui sebelum aku mengenalmu.
Aku tak butuh arti kata sakit, pedih, luka dan kecewa untuk memahami hidup ataupun untuk memahami betapa berharganya kamu.
Karena ketika kamu sudah pergi dan tidak ada, semuanya takkan pernah sanggup membawa dan membuatmu kembali lagi padaku.
Aku merindukanmu dikala kau sudah pergi pun tak ada artinya, aku hanya bisa mengingatmu. Mengenangmu dan malah bukan melupakanmu.
Ku titipkan rindu ini pada angin yang berhembus.
Aku disini saja, menunggu. Menunggu waktu yang tepat hingga aku benar-benar melupakanmu.
Hingga aku temukan kembali apa arti sederhana.
Hingga aku benar-benar mampu jauh darimu dan membuang segalanya tentangmu.
Aku akan berlalri dan takkan menoleh ke belakang.
Melupakan. Melupakan. Melupakan.
Andai kata itu sesederhana menuliskannya.

No comments:

Post a Comment