Sunday, February 9, 2014

# #30HariMenulisSuratCinta

Untukmu, yang ke sekian kalinya.


Ini adalah surat yang entah ke berapa kali nya yang aku tujukan untukmu, beginilah aku. Kamu harus tahu tidaklah mudah menjadi aku, tidaklah mudah menjadi aku yang selalu merindukanmu. Menjadi aku yang merindukanmu sementara kamu mengingatku pun tidak. Jika saat ini aku katakan bahwa hidup ini tidak adil, mungkin iya bagiku. Aku yang dengan giatnya kamu abaikan, masih saja disini merindukanmu. Tanpa tahu hingga kapan aku akan merindukanmu sebagai seseorang yang aku cintai, mungkin. Kamu yang begitu sulit untuk digapai, dan aku yang kali ini sudah terlalu lelah untuk berjuang. Kamu yang terus menerus ingin untuk diperjuangkan sementara aku tak pernah diperjuangkan. Aku terus saja mengejarmu dan berusaha mendapatkanmu dengan berbagai cara, sementara kamu, hanya datang dan pergi sesukamu.
Kamu bisa datang padaku ketika kamu membutuhkanku, dan kamu bisa saja pergi ketika kamu tak lagi membutuhkanku. Kita berdua memang belum pernah saling mencoba, mencoba untuk mengutarakan apa yang sebenarnya ada di hati masing-masing. Karena kita tahu, kita berdua terlalu sibuk dengan ego kita masing-masing.

Jika ada yang lebih dingin dari cuaca di musim hujan seperti ini, itu adalah sikapmu padaku saat ini. Lebih dingin dari apapun yang ada di muka bumi ini. Satu hal yang takkan pernah ku temukan jawabnya dan misteri yang takkan pernah terpecahkan adalah mengapa kita harus seperti ini, pertanyaan sederhana yang akan sulit mendapat jawaban jika kamu hanya diam saja dalam menanggapi segalanya. Entah sudah sebeku apa hatimu, es di kutub utara dan kutub selatan saja masih bisa mencair, lantas mengapa tidak dengan hati dan persaanmu?

Yang harus kamu tahu, jia kita berdua hanya terus menerus seperti ini, kita seperti dua orang bodoh yang tak tahu akan menuju kemana. Aku ingin pergi, tak kamu biarkan, kamu yang pergi begitu saja aku abaikan, aku tak pernah lagi mengusik hidupmu.

Jadi, dengan sangat memohon kepadamu. Ini semua rasanya sudah terlalu lama dan cukup untuk membuatku gila. Jika ada hal yang dapat membuatku bahagia, maka lepaskanlah aku untuk meraih bahagia itu, jika tak kamu perbolehkan, kamu lah yang harus menjadi bahagiaku. Semua cukup adil bukan? Kita harus membuat sebuah komitmen untuk diri kita amsing-masing, mana yang akan membahagiakan bagi kita. 

Bolehkah aku meminta waktumu untuk bicara sebentar saja? Karena yang ingin aku sampaikan padamu takkan cukup untuk aku tuliskan disini. Terlalu banyak dan semuanya harus aku sampaikan dengan jelas agar takkan ada kesalahpahaman. Kamis sore di bangku kayu taman kota, pukul 3 sore. Aku harap kamu tidak datang terlambat.


Terimakasih, 


Dari aku yang (mungkin) bukan lagi siapa-siapa bagimu.

No comments:

Post a Comment