Sunday, February 1, 2015

# #30HariMenulisSuratCinta

Kepada sang waktu..

Kepada sang waktu,



Terimakasih untuk mengobati segala luka yang pernah tercipta. Pada akhirnya sesuatu hal yang dirasa menyakitkan akan terlupa dengan sendirinya, waktu lah yang mengobati. Waktu akan mengajarimu banyak hal , diantaranya adalah bahwa apa yang telah terjadi takkan bisa diulang kembali dan apa yang telah diucapkan takkan mungkin bisa ditarik kembali. Untuk itulah mengapa kamu harus berhati-hati dengan apa yang kamu lakukan dan apa yang kamu ucapkan, mengapa aku harus berpikir seperti ini sementara orang lain pun belum tentu akan peduli dengan apa yang mereka lakukan dan mereka ucapkan padaku? Mungkin bagiku berbuat baik bisa dilakukan kapan pun, pada siapa pun dan untuk itulah mengapa aku harus berpikir kembali sebelum melakukan sesuatu dan mengucapkan sesuatu, karena kita tak pernah tahu jika kita akan menyakiti orang lain kelak, perkara orang lain yang menyakiti kita, kita hanya mampu memaafkan sambil berterimakasih pada Tuhan atas segala rasa kecewa, rasa sakit dan luka yang telah diberikan.
Rasa kecewa, rasa sakit, dan luka yang mungkin menghampirimu memang terasa begitu nyata, sekalipun kamu mencoba untuk menghindarinya namun hal tersebut takkan mungkin untuk hilang begitu saja. Lalu dengan apakah semua rasa sakit dapat terobati? Obat terbaik adalah waktu, kelak seiring berjalannya waktu semua akan terasa seperti tidak akan pernah ada apapun yang terjadi, semuanya justru malah menjadi pelajaran bagimu. Jika kita tidak pernah mengenal rasa kecewa, rasa sakit dan luka, mungkin kita tidak akan pernah tahu bahwa hal itulah yang akan menguatkan kita. Tuhan mengizinkan kita untuk merasakan hal tersebut karena Tuhan tahu, kita mampu melewatinya dan kita adalah orang yang layak mendapatkan sebuah pembelajaran baru. Mungkin ada makna yang hendak ingin Tuhan sampaikan melalui kejadian yang membuat kita kecewa, mungkin Tuhan sayang pada kita dan ingin memberikan sesuatu yang lebih pada kita melalui hal yang menurutmu membuat kecewa. 

Ketika rasa kecewa menghampiri, kamu akan merasa seolah dunia ini tak adil padamu, mengapa kamu seperti ini sedangkan orang lain tidak. Mengapa tuhan membiarkan aku terluka, sementara orang lain tertawa begitu lepas? Tidak, tidak seperti itu. Aku tahu memang rasa kecewa begitu menyakitkan, tapi percayalah itu hanya sementara sampai kelak waktu akan mengobatinya dan membuatmu tersadar bahwa hal tersebutlah yang menguatkanmu, belum tentu orang lain mampu sepertiku, kan?

Untuk waktu-waktu yang telah berlalu dengan segala rasa luka dan kecewa yang menguatkan, terimakasih telah mengajarkan aku bahwa rasa sakit begitu berharga untukku, semoga waktu yang belum berlalu mengajarkanku lebih banyak lagi pembelajaran hidup dan memberikanku lebih banyak pengalaman hidup yang berharga di kemudian hari. 

4 comments:

  1. kamu memanfaatkan waktu dengan baik sekali dengan menulis surat. semangaaattttt ya

    ReplyDelete
  2. Jarang-jarang nemu surat puitis gini, hebat kak :)

    ReplyDelete
  3. Ya ampun terimakasih banyak kamu sudah baca :">

    ReplyDelete