Wednesday, February 4, 2015

# #30HariMenulisSuratCinta

Lelaki berinisial A.

Teruntuk seseorang berinisial A,


Selamat berjumpa lagi dengan surat dariku (itu pun jika sebelumnya kamu pernah membaca surat dariku). Lagi apa? Lagi sibuk enggak? Semoga enggak cukup sibuk buat baca surat ini barang sebentar (walaupun nggak berharap kamu baca, kalau baca syukur, enggak juga nggak apa-apa, mungkin suatu hari kamu akan menemukan surat untukmu ini entah bagaimana caranya). Surat ini isinya cuma mau cerita aja, nggak akan ada kata-kata puitis lainnya, barangkali kamu mau ikut aku tersenyum mengingat cerita di beberapa tahun silam, betapa bodohnya, tapi lucu saat diingat. Bagiku sih begitu, bagi kamu sih nggak tahu hehehe. Nggak perlu aku tanya kabar, aku tahu kamu sehat-sehat saja, sering kirimin clover get rich kiranya jadi pertanda bahwa kamu cukup sehat untuk rajin main get rich, orang sakit kan mana mungkin bisa. Eh maaf prolognya kepanjangan.
Pernah mikir nggak kenapa kita bisa kenal dan ketemu? terus bahkan sampai pacaran 26 bulan? Dan ingat darimana kita kenal? Yahoo Messenger, itu sekitar tahun 2008, entah siapa yang add siapa duluan, tapi semuanya terjadi begitu saja, kita ngobrol dan cerita banyak hal. Ingat waktu itu apa yang sering kita ceritakan? Aku cerita tentang orang yang aku suka dan kamu cerita tentang orang yang kamu suka, terus akhirnya kita yang pacaran? Lucu, Tuhan punya rencana yang tidak pernah bisa ditebak. Bisa-bisanya cuma kenal dari chat message terus malah pacaran (lama lagi pacarannya), dan ternyata rumahnya dekat rumah sahabatku, yang secara nggak langsung setiap pulang dari rumah sahabatku itu, sebenarnya aku lewat rumahmu... mana tahu kan.... hehehe.

Ingat nggak sih waktu pertama kita ketemu? Kalau nggak salah itu waktu aku masih kelas 3 SMP dan kamu masih kelas 2 SMA, umur kita sesungguhnya hanya beda satu tahun tapi kamu kecepetan sekolahnya.... Eh balik lagi ke cerita, iya waktu itu sore-sore, aku baru pulang dari rumah sahabatku yang rumahnya dekat rumahmu itu, dan aku pulang bareng sama teman-temanku. Sebelum pulang kita memang sudah janjian mau ketemu, iya chat via yahoo messenger. Katamu, nanti kalau sudah dekat rumah kabari saja. Singkat cerita, bertemu lah kita di depan rumahmu, dasar anak SMP ya padahal kita nggak ngapa-ngapain cuma ketemu, senyum, ngobrol dikit dan kamu nawarin ke rumah, tapi ya maafin teman-temanku yang super heboh, entah kenapa mereka nggak ada hentinya bilang “CIEEEEE”..... yaelaaa~ btw kita bukannya ketemu dulu baru pacaran, tapi pacaran dulu baru ketemu, bukannya kopi darat dulu gitu, yaudah, orang udah lewat~

Kadang nggak habis pikir, lucu aja semuanya bisa terjadi. Dari mulai kenalan sama kamu via yahoo messrnger, saling kirim shout out di Friendster (yoilah, waktu itu madih booming), ketemu di depan rumah kamu (masih malu-malu dan agak awkward moment), first date yang agak zonk (iya maafin salah aku waktu itu ada latihan paskibra hahahaha), pacaran selama 26 bulan dengan segala kenangan yang sampe detik ini masih kadang terlintas di kepala dan berakhir dengan, yaaaaaa ikhlas aja kok, aku tahu itu kan sudah rencana Tuhan, ada pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi nggak nyesel kok, dengan bertemu kamu dan menjalani ini semua selama 26 bulan bikin aku belajar banyak hal, berlatih kesabaran, menahan ego, dan menikmati segala hal berdua itu menyenangkan. Menikmati setiap detik, menit, dan jam saat bersamamu itu menyenangkan, tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa ternyata kamu yang akhirnya menjadi orang yang mampu mengisi hariku dalam waktu yang nggak lama dan nggak sebentar juga, tapi ya kenangannya bisa bikin ngebekas lah, hehehe.

Ada ribuan cerita yang kita bagi, ada banyak peluk yang diberikan untuk memberikan rasa nyaman, ada kecupan yang selalu mendarat di kening sesaat setelah kamu mengatakan bahwa kamu menyayangiku, ada ratusan hari dengan hujan yang kita lewati dan membuat hujan itu menjadi mesin pengingatku akan dirimu, ada banyak rindu yang menggunung saat aku tak mampu bertemu denganmu, ada tawa lepas yang kita bagi saat bersama, ada banyak candamu yang membuatku bahagia dan sesekali sebal, ada banyak kenangan yang ternyata sampai detik ini masih mampu ku ingat dengan jelas. Terimakasih banyak untuk itu semua. Terimakasih banyak untuk waktu yang telah kita lalui bersama.

Ternyata tak terasa sudah hampir 5 tahun semenjak semuanya berakhir, dan rasanya seperti baru sebentar tak ada kamu disini, tapi rasanya memang begitu nyata, kamu sudah bahagia dengan yang lain saat ini. Aku turut mendoakan agar kamu selalu berbahagia dengan cara bagaimana pun, semoga seperti yang aku katakan sebelumnya, dengan membaca surat ini kamu mau ikut tersenyum denganku saat mengingat cerita kita, walaupun kini kamu sudah dengan yang lain, tapi ada bagian kecil di kepalamu yang tidak akan melupakan hal ini kan? Jika saja memang kamu sudah lupa, surat ini akan menjadi pengingatnya, agar kamu bisa ingat hal-hal manis dan menyenangkan yang pernah terjadi di sebagian kecil hidupmu. Mari ikut tersenyum denganku, percaya padaku, aku tak pernah lagi menangis saat mengingatmu. Kamu tahu kan apa yang orang sebut dengan ikhlas? Kiranya itu yang aku lakukan saat ini, terimakasih banyak, terimakasih atas segala kenangan manisnya. Sampai berjumpa di lain hari, entah kapan, semoga kita dipertemukan saat kita sama-sama sudah sukses dan berbahagia dengan hidup kita masing-masing. Well, maybe i miss you.. But, see you soon, A!



Tertanda,



Maharani.

2 comments: