Tuesday, February 3, 2015

# #30HariMenulisSuratCinta

K(a)mu..

Kepada kamu,


Belakangan ini aku merasa ada yang aneh pada diriku sendiri, mendapati betapa bahagianya diri ini saat aku berhasil berpapasan denganmu di suatu tempat di kampus, sesuatu yang aku rasa aneh saat ini. Bagaimana bisa, kamu? Kamu yang bahkan tak aku ketahui siapa namanya, membuat penasaran dan ingin mencari tahu siapakah sosok laki-laki yang mampu menarik perhatianku ini. Sebelumnya aku tak pernah sadar dengan adanya dirimu, rasa penasaranku membuat aku ingin tahu, siapakah gerangan laki-laki yang tiba-tiba mengacaukan seisi kepalaku dengan bayangan wajahnya? 
Berbekal rasa penasaran, aku mencari identitasmu dari sebuah group chat. Selama ini ternyata kita ada dalam satu lingkungan yang sama, tapi bisa-bisanya aku baru mengetahuimu belakangan ini, bisa-bisanya aku baru mengetahui namamu setelah aku mencoba mencari melalui sebuah group chat. Tadaaa! Akhirnya aku mampu menemukan siapakah kamu yang selama ini wajahnya mengisi ruang di kepalaku.  Lalu tanpa pikir panjang, aku memeberanikan diri untuk menambahkanmu sebagai teman di akun milikku, tanpa berharap lebih, aku hanya memberanikan diri.

Dua minggu berlalu, aku sedang asyik mengamati orang-orang yang sibuk memposting sesuatu yang sama di linimasa dan membuatku mengacuhkan isi linimasa tersebut karena semua orang sibuk dengan hal yang sama, semua seragam takkan ada yang berbeda dari itu semua. Tanpa sadar, beberapa menit kemudian setelah memutuskan untuk tak lagi melihat linimasa itu, ada namamu disana sedang memposting sesuatu. Tunggu? Beberapa menit yang lalu tidak ada postinganmu diantara puluhan postingan yang sama itu, lalu? Apakah ada yang salah? Aku coba untuk refresh kembali linimasa-ku sampai aku yakin bahwa itu memanglah kamu. Kamu pun menambahkan aku sebagai teman di akun milikmu? Aku kira, aku takkan mampu sampai pada tahap ini. 

Lalu apa yang bisa aku lakukan setelah itu? Tidak ada. Mengapa tidak ada? Karena aku tidak tahu bagaimana harus memulai ini semua, buktinya surat ini pun aku tulis belum tentu akan sampai padamu, tapi tak apa, setidaknya aku berani menuliskannya. Aku mungkin sudah lupa bagaimana harus memulai sesuatu saat aku mengagumi seseorang, hanya mampu memandangimu dari jauh dan melihat wajahmu melalui foto yang kamu pasang sebagai foto profilmu, lalu diam-diam aku capture. Tak keberatan kan? Fotomu hanya untuk aku simpan, sesekali aku lihat jika aku ingin. Hehehe, ada yang perlu kamu tahu sebelumnya, menjadi pengagum rahasia sepertiku ini menyenangkan, aku bisa menjadi mata-mata yang mencari tahu identitasmu, siapa nama lengkapmu, kapan ulang tahunmu, apa kesukaanmu, dimana rumahmu, dan segala hal lain tentangmu, mungkin sesungguhnya kamu pun tahu siapa aku, tapi dalam kenyataannya kita memang belum berkenalan secara resmi, kita hanya saling tahu karena kita ada di lingkungan yang sama dan seringnya secara tak sengaja berpapasan.

Hahahaha lucu, bagaimana hal seperti ini bisa aku rasakan kembali, menerka-nerka tentang kamu. Iya, kamu yang bahkan satu-satunya informasi yang aku tahu tentangmu adalah nama lengkapmu saja. Tapi aku suka dibuat penasaran, jangan berusaha beritahu aku, biar aku tunjukan padamu aku bisa mencaritahu sendiri, dengan caraku sendiri, diam-diam dan hey bisakah berhenti tersenyum manis? Karena hal itulah yang mampu membuatku merasa penasaran akan siapakah gerangan dirimu ini. Hati-hati, jangan senyum terlalu manis, nanti banyak yang suka, saingan aku tambah banyak. Hehe. Maafkan surat ini, selamat malam kamu, semoga malam ini tidur nyenyak, jangan lupa berdoa agar selalu dilindungi oleh Allah.



Tertanda,

Pengagum Rahasiamu.

1 comment: