Thursday, February 12, 2015

# #30HariMenulisSuratCinta

Dear my future husband.

Dear my future husband.....



Ketika kamu membaca surat ini, aku hanya sedang bersyukur bahwa akhirnya Tuhan mempertemukan aku denganmu, mempertemukan kita dengan cara yang tak permah kita duga sebelumnya. Mungkin itu kamu yang sebelumnya memiliki koleksi mantan di setiap tingkat semasa sekolah, dan aku hanyalah perempuan yang berujung sama dengan perempuan yang lain, sama-sama menjadi mantanmu.......... Tapi untuk kamu nikahi hehehe terimakasih sudah mau memilih aku menjadi pendamping hidupmu, aku akan berusaha agar kamu tidak menyesal dengan pilihanmu, aku akan menunjukkan padamu bahwa aku akan menjadi yang terbaik.
Dear my future husband, terimakasih banyak untuk mau menerima segalanya kekurangan dan kelebihanku, menerima semua masa lalu ku, menerima aku apa adanya, memerima keluargaku dan menerima segalanya tentang aku. Setelah penantian panjang kita masing-masing ternyata akhirnya Tuhan menakdirkan kita untuk bersama. Mungkin ini jawaban Tuhan atas doa-doa dalam setiap sholatku, Tuhan berikanlah aku jodoh yang sholeh, yang mampu membimbingku dengan baik, menjadi imam yang dapat menunjukkanku pada hal yang baik, penyabar, sayang pada aku dan keluargaku, dan semua doa baik yang aku panjatkan ternyata Tuhan mengirimkan kamu. Semoga kita tetap bisa berjuang bersama-sama dalam melalui hidup ini sampai nanti kita tua.

Mungkin di masa depan nanti kita akan mendapati diri kita ada dalam beberapa momen ini, ketika sedang sibuk membicarakan akan tinggal dimana setelah menikah, ikut keluargaku atau keluargaku, atau punya rumah sendiri? Atau mungkin membicarakan rumah baru yang akan kita cat dengan warna apa? Atau kau yang ingin mewarnai dinding rumah kita dengan cat, sementara aku inginnya pakai wallpaper. Atau mungkin saat itu saat dimana kita sedang asyik memperdebatkan ingin punya anak berapa? Aku hanya ingin dua orang anak, sementara katamu yang banyak saja biar rumah ini tidak sepi. Ingin diberi nama siapa anak kita nanti? Ingin perempuan atau laki-laki? Atau kita yang kadang berebut tontonan di televisi. Atau kamu yang suka sekali tiba-tiba mencium pipiku setelah diam-diam memandangiku sambil senyum-senyum sendiri. Atau kamu yang selalu menyelimutiku jika aku tertidur terlebih dahulu. Atau kamu yang tak pernah bosan mencium keningku untuk meyakinkan padamu bahwa semuanya baik-baik saja. Lucu rasanya membayangkan hal-hal kecil yang mungkin akan terjadi di masa depan bersamamu, jika hal kecil seperti ini saja dapat membahagiakan saat bersamamu, bagaimana dengan hal menyenangkan lainnya?

Di masa depan nanti akan ada kita yang selalu saling menguatkan dalam situasi apapun, akan ada kita yang selalu saling mendukung, akan ada kita yang selalu menerima kekurangan satu sama lain. Aku tahu mungkin aku tidaklah sempurna dan mungkin bagimu jauh dari kata sempurna, tapi percayalah saat bersamamu aku akan mencoba melakukan apapun itu yang terbaik untukmu. Aku tak mau membiarkanmu merasa menyesal telah menjadikanku teman hidupmu, maka jika kelak aku membuat suatu kesalahan, tergurlah dan perbaiki kesalahanku, mari saling melengkapi satu sama lain.
Dear my future husband, terimakasih sekali lagi sudah memilih untuk menjadikanku sebagai jodohmu (walaupun aku tahu ini sudah rencana Tuhan, harusnya aku berterimakasih pada Tuhan ya? Tapi aku pun ingin berterimakasih padamu), insya allah semoga aku bisa menjadi istri yang sholehah. Semoga kita bisa bersama-sama sampai akhir hayat kita, semoga akan selalu ada kebahagiaan yang tumbuh di sekitar kita. Semoga segala hal baik tidak bosan menghampiri kita... Selamat menikmati dan menjalani hidup bersamaku, lelaki yang sudah dipilihkan Tuhan.


Tertanda,


Wanita (yang sangat beruntung) dipertemukan denganmu.

2 comments:

  1. Sedikit menghilangkan penat dengan tumpukan aksara yang tersusun rapi dalam suratmu :)

    ReplyDelete