Bukan maksudku mempermalukan
diri sendiri dengan cara mengutarakan perasaanku ini padamu, aku tahu ini
mungkin ini bodoh jika pada akhirnya aku menyesali kejujuranku yang membuat celah
di antara kita ini, tapi inilah satu-satunya cara untuk mendapatkan sebuah
jawaban. Aku tak akan pernah tahu jika aku tidak mencoba. Oleh sebab itu, aku
kira mungkin mulai saat ini aku harus menjadi orang yang pemberani dengan cara
mengutarakan apa yang harus disampaikan, bukan dengan menjadi orang yang
pengecut dengan cara memendam dan meredam apa yang aku rasa.
Namun mengapa tak kau berikan
aku kesempatan untuk bersamamu? Iya aku tak bisa memaksakanmu untuk mengikuti
apa mauku, aku tak bisa memaksakanmu untuk mengikuti jalan permainanku, aku tak
akan bisa. Tapi, bisakah beri aku kesempatan untuk bisa bersama kamu, dan
kemudian setidaknya aku akan berjanji padamu untuk menghabiskan waktuku dengan
membahagiakanmu. Melihat kamu tersenyum misalnya. Sekali saja, izinkan aku
untuk mencoba bersamamu. Menghabiskan waktu berdua sebagai kita, bukan aku dan
kamu. Andai tuhan mengizinkan, aku mau dengan sangat senang hati menjadi bagian
dari hidupmu. Ini hanya sebuah permintaan kecil yang jika mungkin jadi nyata
tentu tidak akan aku sia-siakan.
Duhai kamu, maukah kamu meminta
aku untuk bersamamu? Jika kamu memintaku bersamamu tentu saja tanpa pikir
panjang takkan ku tolak permintaanmu itu. Jika aku bersamamu, akan ku janjikan
bahagia untukmu. Semua hal indah bisa saja terjadi saat kita bersama. Jika aku
milikmu aku tak mau kecewakanmu. Aku mau bersamamu, habiskan waktu bersama,
bahagia berdua sebagai kita. Aku rindu menjadi kita bersama seseorang, dan aku
mau orangnya itu kamu. Menjadi teman hidupku, berdua menjalani hidup yang tentu
ketika bersamamu segala hal yang berat nantinya akan menjadi ringan, segala hal
yang pahit nantinya akan terasa manis, segala hal yang tidak menyanangkan akan
menjadi menyenangkan, dan segala hal yang dilakukan sendiri nantinya akan
dilakukan berdua.
Andai, semua hanyalah sebuah
andai. Andai ada kesempatan untuk bersamamu, aku benar mau dan akan
membahagiakanmu. Tuhan mau saja mendengar doaku, ini permintaanku kepada tuhan
dan tuhan berkehendak untuk mengatur perasaanmu. Bayangkan betapa banyak hal
menyenangkan yang bisa dilalui ketika kita bersama, ini memang sebuah harap
yang ingin aku sampaikan, sebuah kata-kata penuh harap yang meminta disampaikan
padamu. Aku harap kamu mau mengerti dan mendengarnya.
Semoga.. Semoga kau mau
mengerti.
Kecup manis dan peluk erat
dariku, selamat malam.
#30HariMenulisSuratCinta, hari ke-18
No comments:
Post a Comment