Kepada kamu yang akan menjadi pacarku kelak,
Hai! Selamat!
Selamat akhirnya tuhan berhasil mempertemukan kita, sekalipun dengan cara seperti ini. Hahahahaha.
Mengapa aku tertawa? Karena ini lucu. Tuhan bisa mempertemukan kita dengan cara yang tidak sengaja. Dengan cara apapun itu sesuai kehendaknya.
Eh aku lupa, kamu kan masih tidak diketahui rupa nya seperti apa, ada dimana kah kamu sekarang, dari mana kah kamu berasal, siapakah kamu, apakah kamu pria berkemeja rapi dengan kacamata?
Kamu yang akan menjadi calon pacarku kelak bisa datang dari mana pun, bisa memiliki rupa yang tak aku kira, bisa saja kau pria tampan seperti di film-film.. Hahahaha berkhayal, maafkan aku karena aku memang seorang pengkhayal dan pemimpi ulung. Hidupku selalu diselimuti dengan mimpi yang aku susun dan lama-lama semuanya akan menjadi nyata satu-persatu, kamu jangan membenciku karena aku suka melakukan ini ya?
Tapi aku memang suka berandai-andai, itu memang menyenangkan dan tidak dipungut biaya. Aku selalu berandai-andai mengenai kamu, sosok seperti apakah yang akan menjadi calon pacarku kelak, aku selalu mengharapkan bahwa kamu adalah seseorang yang tampan, bertutur kata baik, sopan dan santun, pintar, rapi, wangi, tapi diantara semuanya yang paling aku harapkan adalah kamu tahu dengan baik bagaimana membuat seorang perempuan bahagia dan kamu tahu dengan baik bagaimana cara memperlakukan seorang perempuan agar dia merasa dihargai. Aku selalu mau jika seorang lelaki tahu hal-hal apa saja kah yang harus dia lakukan untuk memperlakukan seorang wanita agar dia merasa nyaman dan senang. Bagiku itu cukup.
Tahukah kamu duhai seseorang yang akan menjadi pacarku kelak, tuhan bisa mempertemukan kita dalam kondisi apapun, dimanapun dan kapanpun itu. Jadi aku akan dengan senang hati bersedia menunggumu hingga nanti tuhan sudah siap mengirimu untukku dan menuntun langkahmu menuju padaku. Akan ada masa, suatu hari nanti ketika kamu datang padaku membawa sebuah bingkisan berupa bahagia dan senyum termanismu.
Kamu yang masih samar di pandanganku, Tuhan bisa mempertemukan kita dengan cara apapun, di tempat apapun dan kondisi apapun, kita bisa saja bertemu di angkutan umum ketika kita sama-sama habis kehujanan dan sibuk mengeringkan diri masing-masing kemudian saling melempar pandang satu sama lain, kita bisa saja bertemu di sebuah toko perabotan rumah tangga ketika aku disuruh Ibuku dan kamu yang tidak sengaja menyenggolku sehingga aku tak sengaja menjatuhkan sebuah gelas dan memecahkannya lalu aku harus menggantinya, kita bisa saja bertemu karena kita berdua sedang terburu-buru di kampus dan tak sengaja salah satu di antara kita menyenggol dan terjatuh ke lantai, kita bisa saja bertemu di sebuah parkiran yang penuh dan berdesakan dan satu-satunya identitas yang kau tinggalkan hanyalah plat nomor dari motormu, kita bisa saja bertemu ketika kita sedang makan soto ayam di depan kampus di jam makan siang, kita bisa saja bertemu di sebuah toko buku saat tak sengaja sedang memilih buku yang sama dan saling tersenyum malu karena tahu buku yang tersisa hanya tinggal satu, kita bisa saja bertemu di sebuah toko cd ternama di kota ini saat tak sengaja keduanya diantara kita sedang asik mencari apa yang diinginkan dan ternyata memiliki kesukaan yang sama, atau kita bisa saja bertemu di suatu konser musik yang suasananya sangat pecah ketika semua orang menikmati bintang yang sedang perform di atas panggung dan animo penonton yang berdesakkan menuntun kita untuk dipertemukan dalam suasana ini. Ah dalam suasana apapun dan kemungkinan apapun, kita bisa dipertemukan. Tapi yang aku harapkan adalah suasana yang terakhir, aku berharap dipertemukan denganmu di sebuah konser musik yang aku datangi. Mendatangi konser musik adalah hobiku, bertemu dengan seseorang yang ada disana tentu lah bertemu dengan orang yang memiliki kesamaan denganku. Bertemu dengan seseorang dibalik alunan musik indah yang sedang dimainkan dan dibawah cahaya lampu yang menemani kita, kamu calon pacarku kelak, semoga sedang ada di konser musik.
Dari semua pria yang ada, aku harap kamu lah yang memenuhi kriteria untuk menjadi pacarku kelak. Tapi jika tidak pun aku tahu itulah kamu orangnya yang sudah tuhan pilihkan untukku, untuk menyayangiku dengan tulus, suatu hari nanti.
Semoga dalam kondisi apapun, dalam tempat seperti apapun dan waktu yang tidak tahu itu kapan, aku hanya berharap bahwa kamu lah seseorang yang telah tuhan siapkan dengan sangat baik untukku sebagai jawaban dari penantian panjangku, tuhan telah menuliskan takdirmu untuk berlabuh padaku dan begitu pun sebaliknya. Yang jelas apapun yang sedang tuhan persiapkan untuk kita, aku minta padamu untuk tidak lelah mencari dan berdoa juga berharap agar tuhan segera menunjukan jalanmu menuju padaku. Ketika aku yang tidak akan lelah menunggumu ini sedang berdoa agar kau tak tersesat, pastikan pada dirimu dan hatimu agar yakin bahwa akulah tujuan terakhirmu.
Ini suratku untukmu si calon pacar yang sedang mengantri untuk menjadi pacarku yang sebenarnya, jika kelak kamu membaca ini dan kau tertawa karena salah satu diantara ini menjadi nyata, tak apa. Aku malah bahagia. Mungkin hanya ini yang mampu aku tulis untukmu, ingat pesanku untukmu. Jangan lelah mencariku karena aku takkan lelah menunggumu.
Ditulis ketika hari sudah bukan lagi menunjukkan malam, 10 menit menuju dini hari ketika aku mengharapkanmu. Selamat tidur.
#30HariMenulisSuratCinta, Hari ke-20
No comments:
Post a Comment