Teruntuk teteh Ranti,
Hai teteh Ranti yang baik hati seniorku dari sejak SMP, ini ada surat untukmu dariku sebagai ucapan terimakasihku selama ini. Terimakasih belakangan ini sudah mau memberiku banyak saran yang bermanfaat atas banyak hal yang terjadi padaku, terimakasih juga sudah mau mendengarkan banyak cerita cintaku yang isinya lebih banyak patah hati nya dibanding jatuh cintanya, ya? Jadinya aku udah nggak bosen kalo ditegor gegara aku pesimis terus.. Udah keseringan ditegor tapi akunya bandel terus, ya? Hehehehe maafin abis gimana susah sih ngelawan diri sendiri *keplak diri sendiri*
Teteh sering bilang sama aku kalo aku lagi cerita, teteh bilang kalo teteh kayak ngaca sama cerita aku.. Kita punya cerita cinta yang sama, bahkan nama mantan kita pun sama ya hahahahaha :))
Bedanya mantan aku nggak brewokan kayak mantanmu, tapi kayaknya sih gendutnya sama hihihihi dan yang intinya rasa kecewa dan luka yang dikasih mantan kita juga sama ya -____- entahlah mungkin yang memiliki nama itu diciptakan dengan bentuk dan sifat yang sama, dan fungsinya yang sama... ngasih harapan kosong, eh ini sih kayaknya aku doang, teteh nggak :|
Hmmmmm bertukar pikiran denganmu di hari ketika larut malam menuju dini hari itu selalu menyenangkan, ada banyak cerita dan banyak hal yang bisa kita bagi ketika kita berbincang melalui yahoo!messenger, rasanya kau sudah mampu menebak jalan pikiranku. Aku selalu berargumen mengenai apa yang aku rasa, tap kata-kata yang kau lontarkan padaku seringnya membuatku sadar bahwa banyak hal yang aku lakukan selama ini adalah salah. Menikmati kebodohan yang menyiksaku perlahan-lahan, tidak bisa keluar dari zona nyamanku. merasakan ketakutan yang berlebihan, dikejar oleh sesuatu yang tak pasti, dihantui rasa takut akan hal yang belum tentu akan terjadi.. Aku selalu ingat ada sebuah kalimat seperti ini... You are what you think. Kamu adalah yang kamu pikirkan, aku pun takut dengan ini.. aku takut dengan aku yang selalu dihantui oleh pikiran-pikiranku yang menyebalkan.. Bagaimana jika nanti pikiran-pikiran menyebalkanku ini menjadi nyata? Kan kata teteh nggak boleh sampe kemakan rasa takut sendiri... oke baiklah.
Teteh pernah bilang sama aku kaya gini : "raaann, mau sampe kapan loh km nyimpen rasa sakit yg skrg udh jelas org itu udh bahagia sm pilihannya? skrg pilihan ada di kamu, maju tanpa nengok ke belakang sedikit pun atau maju sambil nengok tp akhirnya kesandung juga di lubang yg sama? sok sayangin perasaan kamu. jgn terlihat bodoh krn cinta disatu hati :')"
Itu rasanya kayak disentil banget sama kata-katanya, jadi selama ini aku nyakitin diri aku sendiri, ya? Iya aku juga sadar aku ngelakuin kesalahan terbesar dengan terus menerus menyimpan hati dengan perasaan tulus pada orang yang (mungkin) salah, tapi.. iya, sudah saatnya aku maju ke depan tanpa menengok ke belakang agar tidak terjatuh di lubang yang sama. Dia sudah bahagia, dan aku pun harus bahagia, tanpanya.
"Rantika Mayang Suri: kamu ga boleh takut! kamu harus tega sama dia! iya dia yang udh nyakitin kamu! dia juga harus rasain ada di posisi kamu sekalikali. percaya ran kamu bisa pasti!"
Ini pun udah aku lakuin berkali-kali, udah sering aku nyoba untuk tega sama dia dengan cara menolak maunya dia, tapi rasanya dia sudah tahu benar aku bagaimana dan dia selalu mampu untuk membuat aku mengiyakan segala yang dia mau. Maafkan aku yang masih saja bodoh karena hal ini.
"Rantika Mayang Suri: ngapain nangis? buang2 energi dan air mata kamu buat org yg ga peduliin kamu? :')"
Karena ketika tak ada yang mampu menampung apa yang di rasa, menangis adalah satu-satunya cara yang mampu membuat lega sekalipun tidak menyelesaikan masalah. Air mata selalu membuatku merasa lega jika aku merasa sudah terlalu banyak beban yang aku simpan sendiri. Tapi, terimakasih banyak untuk mengingatkan aku bahwa aku tidak boleh membuang air mata ku untuk orang yang bahkan tak peduli sama sekali padaku. Tuhan sedang menegurku dengan cara mengirimkanmu sebagai perantara untuk mengingatkan bahwa menangis untuk orang yang salah adalah hal yang sia-sia.
"Rantika Mayang Suri: liat ke depan ran, umur kamu masih panjang, sayang kalo kamu msh stuck on him terus. buang2 waktu kamu buat bahagia."
Terimakasih lagi, terimakasih untuk mengingatkan aku bagaimana cara menggunakan waktu yang baik dengan mempedulikan diriku sendiri. Selagi aku sibuk menunggu seseorang yang tak mengharapkan untuk aku tunggu, mungkin banyak kebahagiaan yang bisa aku capai... Ini hanya karena aku yang terlalu sibuk menikmati lukaku, sendirian.
Ini semua rasanya kayak nyiksa diri dan bunuh diri pelan-pelan secara halus, aku ga akan pernah rasain bahagia kalo akunya gak mau nyari dan nyiptain itu sendiri. Okeeee aku lelah dan aku mau janji sama diri aku sendiri untuk berhenti memperlakukan diri aku dengan cara yang buruk, tolong jangan lelah untuk mengingatkan aku agar tidak menyakiti diriku sendiri lagi. Terimakasih sudah jadi pendengar setiaku ya, kadang ketika tak tahu kemana harus berbagi cerita aku beruntung memilikimu. Terimakasih banyak aku ucapkan untukmu.
Oh iya, hari ini kamis.. tiba juga, semoga lancar operasinya teh. Percayalah, semuanya akan baik-baik saja. Jangan berhenti berdoa, jangan takut! Operasi itu tidak apa-apa, jika itu satu-satunya cara untuk menghilangkan hal yang mengganggu dalam tubuhmu itu, janganlah kamu menolaknya.. percayalah ini jalan yang terbaik. Semoga lekas sembuh, doaku menyertaimu. Semangat ya teh, aku tahu teteh orangnya kuat kok. Gini doang mah nggak seberapa ya? Jangan berhenti untuk berdoa dan se-ma-ngat! Semoga lancar segalanya ya, jangan takut :')
Sekian dulu surat dariku, maaf bila ada yang kurang berkenan. Terimakasih dan selamat hari kamis :)
#30HariMenulisSuratCinta, Hari ke 25.
Itu rasanya kayak disentil banget sama kata-katanya, jadi selama ini aku nyakitin diri aku sendiri, ya? Iya aku juga sadar aku ngelakuin kesalahan terbesar dengan terus menerus menyimpan hati dengan perasaan tulus pada orang yang (mungkin) salah, tapi.. iya, sudah saatnya aku maju ke depan tanpa menengok ke belakang agar tidak terjatuh di lubang yang sama. Dia sudah bahagia, dan aku pun harus bahagia, tanpanya.
"Rantika Mayang Suri: kamu ga boleh takut! kamu harus tega sama dia! iya dia yang udh nyakitin kamu! dia juga harus rasain ada di posisi kamu sekalikali. percaya ran kamu bisa pasti!"
Ini pun udah aku lakuin berkali-kali, udah sering aku nyoba untuk tega sama dia dengan cara menolak maunya dia, tapi rasanya dia sudah tahu benar aku bagaimana dan dia selalu mampu untuk membuat aku mengiyakan segala yang dia mau. Maafkan aku yang masih saja bodoh karena hal ini.
"Rantika Mayang Suri: ngapain nangis? buang2 energi dan air mata kamu buat org yg ga peduliin kamu? :')"
Karena ketika tak ada yang mampu menampung apa yang di rasa, menangis adalah satu-satunya cara yang mampu membuat lega sekalipun tidak menyelesaikan masalah. Air mata selalu membuatku merasa lega jika aku merasa sudah terlalu banyak beban yang aku simpan sendiri. Tapi, terimakasih banyak untuk mengingatkan aku bahwa aku tidak boleh membuang air mata ku untuk orang yang bahkan tak peduli sama sekali padaku. Tuhan sedang menegurku dengan cara mengirimkanmu sebagai perantara untuk mengingatkan bahwa menangis untuk orang yang salah adalah hal yang sia-sia.
"Rantika Mayang Suri: liat ke depan ran, umur kamu masih panjang, sayang kalo kamu msh stuck on him terus. buang2 waktu kamu buat bahagia."
Terimakasih lagi, terimakasih untuk mengingatkan aku bagaimana cara menggunakan waktu yang baik dengan mempedulikan diriku sendiri. Selagi aku sibuk menunggu seseorang yang tak mengharapkan untuk aku tunggu, mungkin banyak kebahagiaan yang bisa aku capai... Ini hanya karena aku yang terlalu sibuk menikmati lukaku, sendirian.
Ini semua rasanya kayak nyiksa diri dan bunuh diri pelan-pelan secara halus, aku ga akan pernah rasain bahagia kalo akunya gak mau nyari dan nyiptain itu sendiri. Okeeee aku lelah dan aku mau janji sama diri aku sendiri untuk berhenti memperlakukan diri aku dengan cara yang buruk, tolong jangan lelah untuk mengingatkan aku agar tidak menyakiti diriku sendiri lagi. Terimakasih sudah jadi pendengar setiaku ya, kadang ketika tak tahu kemana harus berbagi cerita aku beruntung memilikimu. Terimakasih banyak aku ucapkan untukmu.
Oh iya, hari ini kamis.. tiba juga, semoga lancar operasinya teh. Percayalah, semuanya akan baik-baik saja. Jangan berhenti berdoa, jangan takut! Operasi itu tidak apa-apa, jika itu satu-satunya cara untuk menghilangkan hal yang mengganggu dalam tubuhmu itu, janganlah kamu menolaknya.. percayalah ini jalan yang terbaik. Semoga lekas sembuh, doaku menyertaimu. Semangat ya teh, aku tahu teteh orangnya kuat kok. Gini doang mah nggak seberapa ya? Jangan berhenti untuk berdoa dan se-ma-ngat! Semoga lancar segalanya ya, jangan takut :')
Sekian dulu surat dariku, maaf bila ada yang kurang berkenan. Terimakasih dan selamat hari kamis :)
#30HariMenulisSuratCinta, Hari ke 25.
No comments:
Post a Comment