Monday, January 14, 2013

# #30HariMenulisSuratCinta

Kepada kamu, yang sulit untuk digapai.

Bandung,
14 Januari 2013

Teruntuk kamu,

Selamat siang, duhai kamu yang masih sulit untuk digapai. Rangkaian kata-kata ini aku khususkan untuk dirimu. 
Biarkan aku bertanya padamu. Masih bahagiakah kau dengan kesendirianmu? Masihkah kau menyukai hari-harimu yang sepi tanpa seseorang yang mungkin bisa kau ajak bicara? Masihkah kau merasa nyaman dengan hidupmu yang sendiri itu? Tidakkah kau merasa membutuhkan seseorang di sampingmu? Tak pernahkah terbesit keinginan untuk berdua dengan seseorang?
Aku masih bertanya-tanya hingga saat ini, apakah yang membuatmu menjadi seseorang yang sangat sulit untuk digapai, bahkan seolah-olah kau tak memberikan celah sedikit pun untuk siapapun itu -khususnya aku. Apakah yang menjadi pertimbanganmu selama ini? Mengacuhkan yang mempedulikanmu dan mungkin mempedulikan yang mengacuhkanmu, tak bosankah? Apalagi yang kau pikirkan, dan apalagi yang seharusnya terjadi pada hidupmu sebenarnya?
Aku tahu terlalu banyak kalimat tanya disini, ah siapa suruh membuat aku menjadi seseorang yang mencari jawaban-jawaban ini. Siapa suruh juga kau mengacuhkanku dan semua usahaku. Iya, usahaku untuk menggapaimu mungkin masih belum kau anggap sesuatu yang berkenan di hatimu. Mungkin masih kau anggap sebagai sesuatu yang tak berarti. Rasa-rasanya aku sudah berjuang sangat keras, untuk setidaknya berusaha agar aku mampu mencuri perhatianmu, sebelum nanti aku mencuri hatimu mungkin. Tapi tak kau gubris juga usahaku ini. Kurang apalagi? Tak kah kau peduli seberapa seringnya kau patahkan hati ini, berapa banyak kata yang kau abaikan, berapa banyak harap yang kau hancurkan atau berapa seringnya aku mengorbankan perasaanku hanya demi kamu sebagai usahaku untuk menggapai hatimu.. Entah aku yang bodoh atau aku yang berjuang sangat keras. Hanya saja, menggapai hatimu menjadi teka-teki dan permainan yang menyenangkan untuk aku lakukan saat ini dan entah hingga kapan. Menggapai hatimu adalah sebuah permainan yang jika aku berhasil kamu lah yang menjadi imbalan atas usahaku, kamu lah hadiah yang di siapkan di akhir usahaku. Namun apa daya, menggapaimu ternyata begitu sulit, aku yakin bahwa kamu begitu suka menikmati kesendirianmu. Lalu apakah aku harus menjadi temanmu yang sama-sama menyukai kesendirian? Ya untuk itulah aku ada, sayang. Izinkan aku, untuk setidaknya singgah dan mencoba tentang bagaimana aku menjadi seorang teman di hidupmu. Berhentilah menjadi yang tak tergapai, bahwa kamu mungkin bisa jadi sudah ditakdirkan tuhan untukku. Hanya saja kamu berpura-pura dan menjadi orang yang sulit untuk digapai.
Baiklah, kelak jangan salahkan aku jika pada akhirnya aku tertawa di hadapanmu dan karenamu tentunya. Aku akan tertawa di hadapanmu karena pada akhirnya kamu akan bergerak perlahan menuju ke arahku, dan aku akan jadi satu-satunya orang yang berhasil mengetahui cara untuk menggapai hatimu. Kemudian aku akan tertawa bangga karena aku merasa hebat. Semoga kau akan berhenti menjadi orang yang sulit digapai, atas kemauan dirimu sendiri tentunya. Sebelum orang-orang akan tertawa karena ulahmu sendiri. Hahaha baiklah maafkan aku yang terlampau tidak sopan bagimu. Tapi ingatlah, jika ternyata kita sudah ditakdirkan tuhan untuk bersama, segeralah berhenti untuk menghindari takdir. Sekalipun kata-kata di surat ini pun belum tentu kau pedulikan.
Baiklah, selamat siang, selamat menikmati harimu.

Dari aku, sesorang yang menyukai permainan dalam mencari jalan menuju hatimu.


13:22
#30HariMenulisSuratCinta, hari ke-1.

No comments:

Post a Comment