Bukan maksudku, tapi.. maukah kau?
Maharani Fitri Lestari Nurnia
January 31, 2013
0 Comments
Bukan maksudku mempermalukan
diri sendiri dengan cara mengutarakan perasaanku ini padamu, aku tahu ini
mungkin ini bodoh jika pada akhirnya aku menyesali kejujuranku yang membuat celah
di antara kita ini, tapi inilah satu-satunya cara untuk mendapatkan sebuah
jawaban. Aku tak akan pernah tahu jika aku tidak mencoba. Oleh sebab itu, aku
kira mungkin mulai saat ini aku harus menjadi orang yang pemberani dengan cara
mengutarakan apa yang harus disampaikan, bukan dengan menjadi orang yang
pengecut dengan cara memendam dan meredam apa yang aku rasa.
Namun mengapa tak kau berikan
aku kesempatan untuk bersamamu? Iya aku tak bisa memaksakanmu untuk mengikuti
apa mauku, aku tak bisa memaksakanmu untuk mengikuti jalan permainanku, aku tak
akan bisa. Tapi, bisakah beri aku kesempatan untuk bisa bersama kamu, dan
kemudian setidaknya aku akan berjanji padamu untuk menghabiskan waktuku dengan
membahagiakanmu. Melihat kamu tersenyum misalnya. Sekali saja, izinkan aku
untuk mencoba bersamamu. Menghabiskan waktu berdua sebagai kita, bukan aku dan
kamu. Andai tuhan mengizinkan, aku mau dengan sangat senang hati menjadi bagian
dari hidupmu. Ini hanya sebuah permintaan kecil yang jika mungkin jadi nyata
tentu tidak akan aku sia-siakan.