Saturday, August 10, 2013

# Menulis

Saya dan Menulis.

Menulis.
Apa sih yang ada di pikiran kamu ketika mendengar kata ini? Semua pasti melakukan hal ini di setiap harinya, suka atau tidak, sengaja atau tidak. Dari sejak kecil kita sudah diajari untuk menulis pastinya, orang tua kita mengajarkan kita untuk bisa menulis abjad dan angka dasar sebagai bekal kita. Setelah itu di sekolah kita pasti menulis di setiap harinya. Dari jenjang paling rendah sampai paling tinggi, dari Taman Kanak-Kanak hingga Kuliah, mungkin menulis adalah hal yang dilakukan hampir setiap hari. Menulis itu bukan hanya sekedar tulisan tangan. Yang kalian baca ini merupakan sebuah tulisan yang mungkin saat ini dibuat lebih canggih dengan teknologi yang mendukungnya, atau status-status yang kalian semua tulis di dunia maya atau di akun social media milik masing-masing, itu pun berupa tulisan. Bukankah itu berarti tiada hari tanpa menulis? Karena menulis itu tidak selalu berupa tulisan tangan, kalian melakukan itu semua setiap harinya. Yang kalian ketikkan setiap menit atau setiap jam di akun twitter atau facebook kalian, itu berupa tulisan, dan kalian menulis setiap harinya. In my humble opinion, tidak ada tulisan yang jelek atau pun tidak bagus, semua tulisan itu bagus, hanya perlu lebih banyak pengetahuan, referensi dan imajinasi tanpa henti untuk membuatnya semakin bervariasi dan tidak tampak membosankan. Mempertahankan agar orang mau tetep membaca tulisan milik kita lah yang tidak mudah, sekali orang tertarik pada tulisan kita, kemudian kita harus memikirkan caranya agar mereka tetap menyukainya, bagaimana mempertahankan para pembaca agar tidak merasa bosan..
Bagi saya sendiri, saya memang suka menulis, tapi ya itu semua hanya untuk sekedar hobi. Tak pernah terlintas untuk suatu hari kalau saya akan membuat sebuah novel, atau saya akan membukukan tulisan-tulisan saya, atau saya akan menyebarluaskannya dan-lain-lain. Sejak di tingkat Sekolah Dasar, saya menyukai menulis dengan cara menceritakan keseharian atau mungkin berkeluh kesah melalui sebuah Buku Diary, ini lucu. Tapi ini hobi menyenangkan, saya menghabiskan banyak Buku Diary untuk menuliskan apa yang ada dalam kepala saya hampir setiap hari, bahkan saya memiliki Buku Diary yang ada kunci dan gemboknya agar tak ada yang bisa membuka isinya, lalu saya menyimpannya di tempat paling tersembunyi. Ya mungkin berawal dari hobi seperti ini akhirnya berkelanjutan hingga sekarang. Tetap saja menulis bagi saya adalah hobi dan sebuah kesenangan, ketika kamu mungkin tak punya seseorang untuk mendengar segala apa yang ingin kamu bagi atau mungkin ketika kamu ingin menyampaikan pada semesta mengenai apa yang kamu rasa, menulislah. Bagi saya menulis adalah satu-satunya cara menghilangkan sesuatu yang mungkin terasa janggal dan mengganggu bagi hati dan pikiran saya, bagaimana saya membagi apa yang ada di isi kepala saya, bagaimana saya membagikan sebuah cerita pada dunia, bagaimana saya mengajak seluruh dunia pada sebuah tulisan, bagaimana sebuah tulisan mampu mewakili apa yang saya rasa, tulisan-tulisan itu semua adalah mungkin sebuah pelarian ketika diri ini tak tahu kemana harus menuju, ketika diri ini tak tahu kemana harus membagi kisah. Tapi tidak selalu begitu. Sejak SMP hingga SMA kebiasaan saya berubah, mungkin mulai jatuh cinta membuat saya menjadi penulis tentang cinta (dadakan) karena galau. Berterimakasihlah kamu, karena ketika kamu galau, patah hati dan terluka, setidaknya kamu bisa menulis puisi, dan merangkai kata-kata yang indah. Iya setidaknya. Tapi benarkah harus berterimakasih? Atau harus merasa apa?

Berawal ketika saya ada pada jenjang Sekolah Menengah Pertama, saya memutuskan untuk membuat sebuah blog yang meungkin menjadi peralihan saya dari Buku Diary nyata menjadi Diary Virtual atau orang-orang sering menyebutnya Online Diary. Sejak SMP saya memang suka menulis cerita dari yang penting atau pun tidak penting, semua cerita dalam setiap harinya bisa saya tuliskan di blog. Cerita mengenai teman-teman, atau pun kesukaan saya. Ketika saya mulai jatuh cinta, tak sedikit cerita mengenai jatuh cinta yang saya tuliskan di blog saya, entah itu ketika bahagia, atau ketika saya sedih. Bisa cerita patah hati atau mungkin berbunga-bunga. Mungkin ketika jatuh cinta banyak sekali yang dirasakan dan banyak sekali hal yang menghinggapi kepala kita. Tulisan saya ketika SMP ya tidak lebih dari sebuah tulisan anak remaja yang isinya lebih banyak tidak penting dan racauan kata-kata galau. Semakin bertambah usia, kosa kata yang saya kuasai dan pengalaman juga pengetahuan yang saya dapat mungkin semakin banyak dan mempengaruhi gaya menulis juga isi dari tulisan saya. Kemudian ketika SMA saya lebih intens menulis, salah satu faktornya adalah sebagai pelampiasan dan mencurahkan isi hati ketika patah hati atau merasa kalut oleh seseorang yang dulu predikatnya adalah pacar saya. Tulisannya memang masih random dan tidak berkonsep, tapi kebanyakan lebih bertema patah hati. Tulisan berkonten bahagia adalah hal-hal atau pengalaman yang menyenangkan yang dilalui berdua dengan dia yang dulu sempat mengisi hari saya selama 2 tahun, 2 tahun tersebut mungkin menjadi waktu paling berkesan yang sampai saat ini mungkin belum ditemukan bagaimana cara melenyapkan segala kenangan itu. Sampai akhirnya saya merasakan patah hati karena putus cinta, rasanya seolah dunia runtuh dan ya begitulah, sakit teramat sangat. Dan segala rasa sakit yang menimbulkan kegalauan yang maksimal ini ternyata membuat saya menghasilkan tulisan-tulisan yang menurut sebagian teman saya itu bagus. Entah mereka mengatakan seperti itu karena mereka merasakan hal yang sama atau karena memang (syukur-syukur) tulisan saya tidak dianggap menjijikan oleh orang lain. Lalu saya bingung lagi, harus marah atau berterimakasih atas salah satu berkah yang aneh ini. Sejak saat itu menulis menjadi kesenangan bagi saya, berawal dari patah hati, kini saya tak melulu menuliskan tentang patah hati. Sesekali jika imajinasi saya berjalan dengan baik, saya suka menulis cerpen-cerpen.

Saya bukannya begitu memikirkan jumlah viewers atau orang-orang yang mengunjungi blog saya, mungkin mereka adalah sebuah reward, bukan sebuah hal yang menjadi acuan untuk menulis dan jangan sampai menulis karena gila viewers, saya menulis bagi diri sendiri, dan jika orang lain berkenan, saya menulis untuk orang lain juga. Ternyata saat ini banyak sekali penulis-penulis yang hebat, tulisannya bagus dan ya jika dibandingkan dengan saya, siapalah saya ini dibandingkan mereka, mungkin hanya seperti butiran debu… begitulah, kecil, sangat kecil. Sejak tahun 2009 saat saya memutuskan untuk membuat akun twitter, disana saya menemukan banyak akun yang memuat tulisan-tulisan yang bagus, berawal dari sebuah puisi bersambung dalam sebuah tweet atau sebuah quote atau kata-kata berupa isi dari pikiran seseorang ya begitulah, setidaknya dengan membacanya menambah inspirasi menulis.

Sampai akhirnya hingga sekarang menemukan sekali banyak akun penulis dengan tulisan-tulisannya yang hebat, saya sudah beberapa kali mengikuti sayembara-sayembara menulis yang diadakan oleh sebuah akun di twitter. Pertama kali adalah di tahun 2011 saat saya mengikuti #15harimenulisceritadiblog atau #15harimenulisdiblog ah saya lupa… buatan @hurufkecil dan juga @elnaa_ yang setiap harinya disedikan tema untuk menulis cerita. Dari sana saya bisa menemukan teman yang sama-sama menyukai menulis, khususnya menulis di blog. Banyak orang mengunjungi blog saya, ada lebih dari 50 pengunjung setiap harinya dan itu adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya. Berkenalan dengan teman baru dan mendapat bacaan-bacaan segar, menyenangkan!

Selanjutnya ada #30harimenulissuratcinta dan juga #15harilagukubercerita yang diadakan oleh @PosCinta dan sayembara ini diikuti oleh banyak sekali penulis di twitter, di akhir acara selalu ada gathering dari semua yang mengikuti acara ini baik penulisnya maupun pembacanya. Bertemu dengan orang-orang baru lagi, berkenalan dan pengalaman baru lagi. Jadi, #30harimenulissurat cinta adalah kegiatan rutin selama beberapa tahun ini di setiap bulan Januari-Februari sebagai semacam kegiatan menuju hari valentine, dengan selama 30 hari menulis surat cinta, yang ada beberapa hari harus ditentukan temanya dan sisanya tidak. Kamu bebas mengirimkan surat cinta pada siapa pun dan bahkan apa pun, termasuk benda kesayanganmu. Sedangkan #15harilagukubercerita adalah kamu menulis sebuah cerita berdasarkan inspirasi dari sebuah lagu, sayembara ini semakin membuat saya semangat menulis dan iya, ini menyenangkan. Yak begitulah pengalaman menulis saya sejauh ini. Tulisan saya sudah dua kali di terbitkan dalam sebuah buku kumpulan cerita, yang pertama adalah project dear mama yang berisi surat untuk Ibu, yang kedua adalah yang baru saja diterbitkan yaitu bertema Kejutan Ramadhan, diterbitkan oleh penerbit indie nulisbuku. Alhamdulillah. Walaupun nggak pernah niat untuk sampe semua orang tahu, tapi ya daripada tulisan-tulisan ini saya simpan sendiri mungkin alangkah baiknya dia menemukan mata yang tepat untuk membacanya. 

Sekian lah secuil cerita mengenai bagaimana menulis sudah menjadi bagian hidup saya, walaupun seringnya males nulis. Tapi ya nggak akan pernah berhenti untuk menulis kok, entah sampai kapan. Semoga selamanya tetap menyukai hal seperti ini. Yap, sekian dan terimakasih, selamat malam!

No comments:

Post a Comment