Kepada
kamu, tak banyak harapku akan dirimu, hanya sebuah semoga, semoga kelak kamu
mampu menjadi seseorang yang berhasil membuatku kembali membuka pintu hatiku
yang sudah lama enggan untuk terbuka lebar, memberanikan diri untuk melawan
rasa takut akan terluka kembali dan semoga kamu yang akan menjadi sesorang yang
tuhan kirimkan untukku yang nantinya mampu membantuku menghilangkan segala rasa
takut dan trauma akan apa yang orang sebut dengan patah hati. Semenjak aku
mengenal apa yang dinamakan patah hati, rasanya hati ini harus bekerja ekstra
keras, entah untuk menutup segala kemungkinan akan itu, entah untuk menerimanya
ketika itu sudah terjadi.. Entah..
Tak perlu banyak menguntai kata-kata cinta, puisi-puisi
romantis atau bujuk rayu, hanya perlu menjadi kamu yang mungkin selama ini aku
mau. Sebuah kebahagiaan kecil yang diberikan semesta, untuk semnetara, bisa
jadi mungkin kamu hanya disewakan saja. Disewakan untuk datang, dan bisa jadi
kelak akan pergi lagi. Tak tahu kapan, tergantung tuhan mengizinkan aku
ditemani olehmu berapa lama dan tergantung berapa lama aku mampu untuk menjaga
dan mempertahankan kamu agar kamu tetap dengan aku. Jika kelak kamu pergi,
harapku agar jangan sampai melupakan. Bertemu denganmu saja bukan hal yang
mudah, aku menunggu dalam waktu yang lama, dan tuahn menyiampakanmu sudah
dengan sebaik mungkin, jadi kiranya kamu mau untuk mengenang dengan baik
tentang kita. Kamu, kamu yang aku harapkan.
Aku terlalu banyak berharap akan kamu ya? Maaf, mungkin
keahlianku hanya ini, tak ada lagi yang bisa aku banggakan selain mimpi-mimpiku
yang mungkin bisa kita wujudkan bersama-sama denganmu, nanti. Kita yang
sama-sama mencari, berada di entah dimana, semoga kelak dipertemukan dengan
cara yang menyenangkan. Jangan lelah mencari dan jangan berhenti berjalan
karena kelak akan ada saatnya ketika tuhan mempertemukan kita. Ingatlah itu.
Jatuh cinta denganmu di hari nanti tentu adalah salah
satu pilihan di hidupku yang mungkin tidak boleh aku sesali, karena ini
pilihanku dan aku yang harus menanggung segala resikonya. Karena sejatinya,
cinta itu sederhana dan menyenangkan, yang mungkin membuatnya rumit adalah kamu,
pikiranmu, hatimu, perasaanmu, persepsimu, imajinasimu, fantasimu, khayalanmu,
dan segala harapanmu tentunya. Jika ketika kamu jatuh cinta kamu tidak terlalu
banyak berharap mungkin takkan kamu temukan terlalu banyak luka disana, karena
berharap sebuah balasan lah yang sering kali membuat luka karena pada akhirnya
berakhir menjadi debu yang terbang tertiup angin. Tak berarti apa-apa. Nihil.
Tak berguna.
Lalu apa lagi? Apakah kamu memiliki harapan juga akan
diriku ini? Diriku yang mungkin tak memiliki banyak hal untuk dibangga-banggakan.
Sebaiknya tak perlu berekspektasi banyak satu sama lain mungkin, biar kita yang
nanti menyusun segala rencana, segala harpan dan keinginan yang bisa kita
jadikan nyata bersama-sama. Betul? Ah mana bisa kamu jawab ya? Ya sudahlah,
biarkan tulisan ini kelak menemukan tuannya sendiri, jika sudah tiba waktunya,
jangan tertawakan tulisan ini. Hanya cukup untuk kamu ketahui bahwa kamu pernah
membaca ini. Sekian surat berantakan dariku ini, ini hanya untuk kamu,
terimakasih sudah mau membaca hingga selesai, ya. Selamat malam, selamat hari
kamis malam di tanggal dua puluh sembilan agustus tahun dua ribu tiga belas.
No comments:
Post a Comment