Thursday, August 29, 2013

# #lewatpukulsembilan

Sebuah semoga..

Kepada kamu, tak banyak harapku akan dirimu, hanya sebuah semoga, semoga kelak kamu mampu menjadi seseorang yang berhasil membuatku kembali membuka pintu hatiku yang sudah lama enggan untuk terbuka lebar, memberanikan diri untuk melawan rasa takut akan terluka kembali dan semoga kamu yang akan menjadi sesorang yang tuhan kirimkan untukku yang nantinya mampu membantuku menghilangkan segala rasa takut dan trauma akan apa yang orang sebut dengan patah hati. Semenjak aku mengenal apa yang dinamakan patah hati, rasanya hati ini harus bekerja ekstra keras, entah untuk menutup segala kemungkinan akan itu, entah untuk menerimanya ketika itu sudah terjadi.. Entah..
Tak perlu banyak menguntai kata-kata cinta, puisi-puisi romantis atau bujuk rayu, hanya perlu menjadi kamu yang mungkin selama ini aku mau. Sebuah kebahagiaan kecil yang diberikan semesta, untuk semnetara, bisa jadi mungkin kamu hanya disewakan saja. Disewakan untuk datang, dan bisa jadi kelak akan pergi lagi. Tak tahu kapan, tergantung tuhan mengizinkan aku ditemani olehmu berapa lama dan tergantung berapa lama aku mampu untuk menjaga dan mempertahankan kamu agar kamu tetap dengan aku. Jika kelak kamu pergi, harapku agar jangan sampai melupakan. Bertemu denganmu saja bukan hal yang mudah, aku menunggu dalam waktu yang lama, dan tuahn menyiampakanmu sudah dengan sebaik mungkin, jadi kiranya kamu mau untuk mengenang dengan baik tentang kita. Kamu, kamu yang aku harapkan.

            Aku terlalu banyak berharap akan kamu ya? Maaf, mungkin keahlianku hanya ini, tak ada lagi yang bisa aku banggakan selain mimpi-mimpiku yang mungkin bisa kita wujudkan bersama-sama denganmu, nanti. Kita yang sama-sama mencari, berada di entah dimana, semoga kelak dipertemukan dengan cara yang menyenangkan. Jangan lelah mencari dan jangan berhenti berjalan karena kelak akan ada saatnya ketika tuhan mempertemukan kita. Ingatlah itu.

            Jatuh cinta denganmu di hari nanti tentu adalah salah satu pilihan di hidupku yang mungkin tidak boleh aku sesali, karena ini pilihanku dan aku yang harus menanggung segala resikonya. Karena sejatinya, cinta itu sederhana dan menyenangkan, yang mungkin membuatnya rumit adalah kamu, pikiranmu, hatimu, perasaanmu, persepsimu, imajinasimu, fantasimu, khayalanmu, dan segala harapanmu tentunya. Jika ketika kamu jatuh cinta kamu tidak terlalu banyak berharap mungkin takkan kamu temukan terlalu banyak luka disana, karena berharap sebuah balasan lah yang sering kali membuat luka karena pada akhirnya berakhir menjadi debu yang terbang tertiup angin. Tak berarti apa-apa. Nihil. Tak berguna.


            Lalu apa lagi? Apakah kamu memiliki harapan juga akan diriku ini? Diriku yang mungkin tak memiliki banyak hal untuk dibangga-banggakan. Sebaiknya tak perlu berekspektasi banyak satu sama lain mungkin, biar kita yang nanti menyusun segala rencana, segala harpan dan keinginan yang bisa kita jadikan nyata bersama-sama. Betul? Ah mana bisa kamu jawab ya? Ya sudahlah, biarkan tulisan ini kelak menemukan tuannya sendiri, jika sudah tiba waktunya, jangan tertawakan tulisan ini. Hanya cukup untuk kamu ketahui bahwa kamu pernah membaca ini. Sekian surat berantakan dariku ini, ini hanya untuk kamu, terimakasih sudah mau membaca hingga selesai, ya. Selamat malam, selamat hari kamis malam di tanggal dua puluh sembilan agustus tahun dua ribu tiga belas. 

No comments:

Post a Comment