Thursday, August 22, 2013

# #lewatpukulsembilan

Deskripsi tentang cinta..

Cinta itu sederhana. Cinta itu rumit. Cinta itu tergantung apa yang ada di dalam kepalamu. Cinta itu bisa jadi apapun yang kamu mau dan apapun yang kamu tidak mau. Cinta itu sebaiknya mampu menjadi satu perkara yang bisa menyatukan dua kepala menjadi satu yang saling memahami, cinta sebaiknya mampu menjadi perantara yang bisa menyebabkan dua kepala yang berisi banyak perbedaan menjadi satu yang akan saling mengerti dan memahami satu sama lain, entah itu saling menutupi perbedaan yang ada atau mungkin saling meredam ego masing-masing, saling mengisi kekurangan dan mempersatukan segala hal yang mungkin mampu untuk disatukan. Menguatkan satu sama lain, atau mungkin bisa menjadi obat dan penawar bagi satu sama lain. Juga sebagai seseorang yang mungkin akan menemanimu melawan segala rasa takut, terutama takut akan terluka yang dalam. Cinta itu, cinta.
 Cinta mungkin mampu membuatmu menjadi seseorang yang kuat dan juga rapuh dalam waktu yang sama. Cinta bisa menjadi apapun yang kamu mau dan apapun yang kamu tidak mau. Tidak percaya?

“tentang cinta yang menjadi rasa takutmu;
yang mengejan dalam mimpimu;
yang sengit dan selalu menikammu;
yang setajam kebencianku padamu;
yang tlah memaksamu membunuh;
yang mengejar dan terus mengikatmu:”

Apa yang bisa saya simpulkan dari kata-kata yang tersusun menjadi sebuah lagu dalam satu bait tersebut…. Adalah tentang cinta yang menjadi rasa takutmu, entah itu takut akan hal apa, bisa kau deskripsikan masing-masing. Mungkin takut kehilangan kepercayaan, takut akan di khianati, takut akan dilupakan atau melupakan, takut akan disakiti dan menyakiti, takut akan hal-hal yang mungkin tidak masuk akal karena itu hanyalah imajinasimu sendiri. Atau rasa takut yang diawali dari sebuah ketidakpercayaan dan kecemasan yang dibuat oleh pikiranmu sendiri yang berakhir pada sugesti buruk dan mungkin menyiksa dirimu sendiri, takut akan isi kepalamu sendiri, ketakutan akan apa yang kamu pikirkan. Berujung dengan timbulnya pertanyaan “apakah dia akan setia padaku?” “apakah dia tidak selingkuh di belakangku?” “apakah dia akan bersamaku hingga akhir hayat nanti?” dan segala kecemasan lainnya. Tentang cinta yang menjadi rasa takutmu.. Cinta yang merubahmu menjadi penuh dengan rasa takut, yang mengenjan dalam mimpimu, yang sengit dan selalu menikammu. Karena cinta yang tak selalu manis dan terkadang menikammu. Tentang cinta yang telah memaksamu membunuh, sedikit keluar dari pembahasan mengenai cinta yang selalu dikatakan orang-orang penuh keindahan dan hal-hal menyenangkan lainnya, tengoklah bahwa cinta menyebabkan hal gila ini… mengapa cinta memaksamu membunuh? Pernahkah kalian lihat di surat kabar atau televisi mengenai berita pembunuhan entah itu antara tetangga, saudara atau pun yang lainnya hanya karena didasari rasa cemburu? Cemburu berawal dari cinta? Membunuh orang lain dengan motif cemburu, iri atau hal lainnya yang terkait dengan cinta yang bisa kalian simpulkan sendiri, bukankah hal itu cukup masuk akal bahwa cinta bisa saja membuat seseorang terpaksa membunuh… Lalu tentang cinta yang mengejar dan terus mengikatmu, kembali tentang cinta, cinta yang terus menerus mengejarmu dan mengikatmu, mengikatmu dan mengurangi kebebasan di hidupmu.. Cinta yang tak lagi sederhana dan memberikan kebebasan di hidupmu, cinta yang kini mengikatmu, mungkin seperti kamu tak boleh lagi berteman dengan beberapa teman baikmu karena pacar barumu tidak menyukainya atau mungkin kamu tida bisa lagi melakukan beberapahobimu karena pacarmu melarangmu melakukannya, dan lainnya, bisa kamu deskripsikan sendiri berdasarkan pengalamanmu, mungkin.


“tentang cinta yang membusuk di lagu-lagu;
yang “betapa ku merindukanmu”;
yang dengki dan kelam membisu;
yang tak juga habis-habis, tak kan juga habis-habis.”

     Kemudian, tentang cinta yang membusuk di lagu-lagu…. Begitulah, lagu-lagu  cinta yang mungkin sudah terasa membosankan dengan lirik-liriknya yang mendayu-dayu, membusuk karena isinya yang tidak lagi menyegarkan pendengarnya. Berisi kata-kata penuh rayuan, bernada melayu, itu yang selalu aku temukan disini, di negeri ini. Mungkin membusuk karena arti dari lagunya itu sendiri tak lagi bisakita dapatkan dengan sungguh-sungguh, seolah hanya bualan belaka, terlalu banyak kata yang sendu dan mendayu-dayu, mungkin begitulah apa yang dikatakan salah satu band kesukaan saya dalam penggalan lagu miliknya. Juga tentang cinta yang selalu berisi “betapa aku merindukanmu”, apakah cinta selalu berisi rindu yang menggebu-gebu dan kian tak tertahankan? Apakah cinta selalu tentang rindu dan rindu? Ataukah tentang cinta yang selalu mengenai dengki dan kelam yang membisu tak habis-habis? Terlalu banyak tany bagi sisi gelap cinta yang mungkin orang enggan untuk mengingatnya namun tanpa sadar hal tersebut sering terjadi sekalipun luput dari pandangan kita…

“jika saja ada jendela dan jika saja ada jendela:
kau akan mengerti dan tetap mengerti;
ku akan mengerti dan tetap mengerti.
kau akan di sini dan tetap di sini,
ku akan di sini dan tetap di sini.
jika saja ada jendela dan jika saja ada segelas soda”


      Tenang kawan, tulisan membosankan ini akan selesai sebentar lagi.. Ini hanya tentang cinta, melulu tentang cinta, dan mengapa harus ada jendela? Jendela, mungkin aku ibaratkan sebagai sebuah tempat dimana jika kita menengok pada sesuatu yang ada diluar jendela kita mungkin bisa melepaskan kepenatan dan rasa jenuh, jendela mungkin tempat kita sesekali melihat keluar untuk menghilangkan rasa jenuh, dibalik jendela mungkin ada banyak hal yang dapat mengalihkan rasa jenuh kita.. Mungkin jendela pun bisa menjadi tempat kita dimana kita ingin beristirahat dan melepaskan penat sembari melihat sesuatu yang ada dibaliknya, bersama orang terkasih mungkin lebih menyenangkan, melupakan beberapa masalah, menatap langit bersama, menikmati senja, menikmati segala keindahan yang diciptakan tuhan, memandang masa depan, bersantai, menikmati hidup, bersama orang yang paling kamu kasihi.. Kamu akan mengerti apa arti dari ini semua dan sebuah jendela, dan berharap agar kamu tatap disini, mungkin untuk menemaniku bersama menikmati sebuah senja yang sendu dibalik jendela dan ditemani segelas soda. Entah soda yang akan meningkatkan rasa bahagiamu, atau hanya soda yang tak ada artinya bagimu. Segelas soda, sesederhana itulah kita menikmatinya. Sebuah jendela dan segelas soda, aku dan kamu. Semoga kelak cinta dapat kita deskripsikan sesederhana itu. 


Inspired by : Melancholic Bitch - Tentang Cinta

No comments:

Post a Comment