Tuesday, September 4, 2012

# #30harilagukubercerita

Tuan Nona Kesepian

Bodoh, bodoh jika aku tahu bahkan kamu tak memperdulikanku namun aku tetap menanti.
Bodoh, jelas jelas kamu adalah orang yang tidak peka namun aku tetap saja mengharap.
Namun aku tahu bahwa sebenarnya kamu hanya berlagak tangguh, kamu munafik menutupi apa yang kamu rasa.
Mentang-mentang kamu lelaki kemudian kamu harus berlagak tangguh? Berpura-pura menjadi lelaki yang mati rasa dan tidak peka apapun? Tidak membutuhkan wanita untuk mendampingimu? Padahal sebenarnya dibalik itu semua kamu butuh seseorang untuk disayang dan yang menyayangimu. Mendampingimu dan mengingatkanmu akan sesuatu yang baik untukmu.
Tak punya teman. Hai lelaki yang aku sebut tuan. Mengapa kamu begitu?
Kita, kita sama sama bodoh. Menurutku aku bodoh dan menurutku kamu bodoh, kita bodoh.
Bodoh karena kamu dengan kemunafikanmu dan aku yang tetap mengharapkanmu tanpa tahu bahwa kamu pernah peduli padaku atau tidak.
Kemudian aku semakin bodoh, karena aku hanyalah pengkhayal yang selalu tenggelam dalam angan dan mimpi.
Tak berkawan, kesepian, tak pernah rasakan cinta dan pemimpi ulung.
Lelaki yang aku inginkan seorang yang rasanya hanya dia lelaki yang tersisa di dunia ini. Teori cinta apalagi ini?
Aku tahu dia seolah tak punya hati namun mengapa aku masih saja menanti dan aku jelas-jelas tahu bahwa dia menunggu yang lain.

Kita berdua, tuan nona kesepian yang dipertemukan hanya untuk sekedar mengamati satu sama lain. Berkata tapi tak bicara, kita hanya saling menganalisa.
Lalu aku, asyik dengan dunia khayalku mengharapkan kamu yang entah apa mungkin suatu hari kamu bisa menjadi milikku atau tidak? Apakah ini akan selamanya menjadi khayal? Taukah ini tidak menyenangkan.. Hanya terlarut dalam khayal.

Kamu...
Iya kamu, sekalipun kamu adalah orang tidak peka, aku tak peduli karena mungkin hanya kamulah yang tampak indah dan berhasil mencuri perhatianku.
Mataku tak bisa melepaskan pandangannya dari senyum manismu kemudian hatiku selalu merasa bahagia ketika mendapati senyummu yang manis. Seolah melayang-layang dan kembali mengkhayalkan kamu lagi untuk bisa aku milikki. Andai senyum manis kamu itu bisa aku milikki selamanya. Hanya andai.

Sekalipun kamu tak peduli dengan sekitarmu, percayalah aku akan selalu memperdulikanmu. Karena aku, nona mu yang akan selalu mengharap semua tentang kamu akan menjadi milikku suatu hari nanti, terutama senyum manismu itu. Suatu hari kelak..


(Inspired by @tulusm - Tuan Nona Kesepian)

No comments:

Post a Comment