Hai kamu si lelaki peka favoritku, sayangnya sampai saat ini rupanya masih saja kamu yang menjadi favoritku.. Entahlah mungkin tuhan sengaja menciptakan makhluk sepertimu hanya ada satu saja. Mungkin supaya aku bisa tetap mencarimu dan merindukan hadirnya dirimu..
Lelaki peka favoritku, apa kabarmu saat ini? Yang aku yakin kamu pasti akan menjaga dirimu baik-baik, setidaknya mengenai kabarmu mungkin tak perlu aku risaukan, hanya saja mungkin aku rindu.. Iya, aku rindu kamu yang selalu memberikanku banyak pelajaran hidup dari semua kata-kata dan pengalaman hidupmu, seorang lelaki yang tidak pernah ingkar janji dengan kata-katanya dan selalu tahu bagaimana cara memperlakukan perempuan dengan baik. Aku rindu diberikan banyak nasehat dan saran olehmu, aku rindu diberitahu olehmu manakah hal yang baik yang harus aku lakukan dan apakah yang sebaiknya aku lakukan dalam menyikapi banyak masalah, kamu masih tetap lelaki peka favoritku hingga saat ini, belum ada gantinya.
Aku harus titip pesan pada siapa jika aku ingin ada yang menjagamu dengan baik-baik, aku bahkan tak mengenal teman-temanmu, keluargamu apalagi, bahkan bertemu denganmu pun sudah jarang, berkomunikasi denganmu juga, mungkin aku hanya bisa menitipkan pesan pada tuhan untuk menjagamu dengan baik, semoga kamu dilindungi dari segala macam hal yang mengganggumu dan tidak membuatmu bahagia, semoga tuhan selalu menjagamu dengan baik agar aku tak kehilangan lelaki peka satu-satunya yang pernah ada di hidupku. Semoga tuhan dengan berbaik hati mau menjagamu untuk aku.
Kamu adalah seorang lelaki yang aku tahu seberat apapun masalah yang kamu hadapi, kamu tak pernah mengeluh. Seberat apapun rintangan dalam hidup yang kamu lewati, kamu selalu menghadapinya dengan santai dan tidak tergesa-gesa. Kamu selalu menyikapi segala hal dengan menyenangkan tanpa memusingkannya dan tanpa memperdulikan apa kata orang, kamu menjalaninya dengan semaumu, yang penting tujuan hidupmu terlaksana. Kamu seseorang yang tepat waktu, kamu tak pernah ingkar janji, kamu tak pernah bisa ditebak jalan pikirannya, dan kamu saat ini sedang membuat aku menulis surat untukmu karena aku rindu..
Saat ini Bandung dirumahku sedang terbuat dari senja yang perlahan hilang dan surat yang sebentar lagi akan selesai dituliskan. Selamat sore, lelaki peka. Semoga tetap seperti ini, dan jangan pernah berubah.
No comments:
Post a Comment