Saturday, January 4, 2014

# Daily Life

Cerita hari Minggu, 18 Oktober 2013

Ini adalah cerita tentang hari Minggu, tanggal 13 Oktober 2013. Jadi ini udah lama kesimpen di draft cuma lupa untuk diselesaikan dan di post. Silahkan dibaca, barangkali setuju atau mau berkomentar, boleeeeh... Jadi mari kita mulai pada ceritanya, begini ceritanya :
Hari ini membatalkan segala rencana untuk nemenin teteh yang baru saja rilis novelnya ini buat ketemu sama seseorang yang mengurusi promo novelnya, by the way selamat teteh Odet akhirnya Novelmu resmi sudah ada di toko buku seluruh Indonesia. Penantianmu akhirnya berbuah hasil dan inilah awal dari semuanya, selamat menikmati perjalanan selanjutnya. Semoga akan ada buku-buku lain yang diciptakan, akan ada anak-anak lainnya yang kelak akan dikenal dunia. Selamat Datang, Cinta. Yang baca tulisan ini, kalian harus merasa penasaran dan harus segera mencarinya di toko buku. Hehehe. Semoga laku keras di pasaran ya, teeeh :----*
Jadi sudah dari beberapa hari sebelumnya, teteh satu ini nanyain alamat sebuah tempat makan yang aku nggak tahu tapi namanya familiar.. Nama restorannya adalah Grasshopper, sampe aku browsing di google dan cari alamatnya lewat google map. Parah ya? Parah. Di Bandung aja masih suka nyasar. Jadi Grasshopper itu adalah restoran makanan Thailand, iya karena ini adalah acara dari penulis buku berjudul Bangkok yang ditulis oleh seorang penulis (yang cakep dan ganteng) bernama Moemoe Rizal (berharap orangnya enggak baca ini) (kalo baca, ini beneran) (nggak bohong) (apalah ini). Dia menulis sebuah novel dengan cerita yang berlatarkan tempat yaitu Bangkok, karena projek tulisannya adalah STPC, yaitu Setiap Tempat Punya Cerita. Dan fyi, hal penting dari buku ini adalah, Moemoe ini menulis tentang Bangkok tanpa dia harus datang dulu ke Bangkok untuk menulis seluruh ceritanya, segala riset dan observsi dilakukan dengan internet. Dia menonton video dari youtube dan membaca banyak hal lainnya yang terkait dengan Bangkok. Lalu, mendeskripsikannya dengan caranya sendiri. Aku emang belum baca sih bukunya. Tapi, ini keren abis, sob!
Lalu mari kita kembali ke cerita bagaimana perjalanan kami sebelum sampai ke tempat yang diberi nama Grasshopper itu. Atas petunjuk aku yang sedikit menyesatkan kita pun berkeliling Bandung hingga ke Setiabudi, ya maaf aku aja nggak tahu dimana tempatnya, bhuahahahak. Lalu kami diberi petunjuk kalau tempatnya dekat Hokben Setiabudi. Dan, haloooooowww tempatnya deket dari tadi terakhir tempat turun angkot… hikkkssss saking butanya sama jalanan :( kita menghabiskan waktu di jalanan yang macet dan itu sangat menyebalkan. Satu lagi ketinggalan, teh Odet ini udah janjian bareng sama temennya juga yang akan ikut hari ini untuk bermain bersama, namanya adalah teteh Angghie. Dua-duanya pada cantik, okey cantik ya, sekali lagi, cantik.
Lanjut lagi ceritanya, sekarang adalah kertika kita sampai di restoran itu, disana sudah ada Om Em, kak Dea, kak Moemoe dan seorang (yang saya lupa namanya) adalah penyuka dari buku berjudul Bangkok yang ditulis oleh kak Moemoe itu. Kami bertiga dipersilahkan duduk sembari menunggu yang lainnya yang akan datang dan juga menunggu makanan yang akan datang, begitu katanya. Berhubung kami bertiga tidak tahu apa-apa, jadi yang bisa kami lakukan hanyalah memperhatikan dan tersenyum manis. Lalu datang lagi lah seorang penyuka buku Bangkok yang katanya datang dari Tangerang dan aslinya orang Ciamis, meeeen elo hebat banget! Kite-kite aje nyasar sob! Hahahaha. Lalu sembari menunggu makanan yang masih akan datang, mereka memulai pembicaraan ringan terkait buku berjudul Bangkok tadi. Disini keheningan antara aku, teh Odet dan teh Angghie dimulai. Okeeeey.. kami angguk-angguk aja :”)
Makanan datang dan sembari makan dimulai lah disuksi yang sebenarnya. Dan sembari diskusi dimulai datang juga seseorang yang saya lupa namanya, dan juga Kak Jia Effendie dan pacarnya ehehehe. Tema Diskusinya adalah tentang jodoh. Hehehehe agak gimana gitu yaaaa sob~
Jadi katanya jodoh itu enggak melulu terkait dengan pasangan hidup, kemudian perbedaan pendapat pun dimulai. Katanya jodoh itu ada yang kadaluarsa. Katanya jodoh itu bisa saja tentang kerjaan, teman, kampus, sekolah atau lainnya. Katanya jodoh itu bisa saja hal yang nggak bisa ditebak. Saya suka sih dengan tema diskusi tentang jodoh ini. Katanya Om Em itu, kalau tuhan kadang bercandanya suka kelewatan. Hahaha bukti nyatanya adalah dari si penulis buku itu sendiri yang berjodoh dengan Bangkok yang harus dia tulis ceritanya padahal ada judul yang lain namun ternyata yang berjodoh dengannya adalah Bangkok, ini. Lalu perjalanan Om Em, kak Dea dan kak Moemoe ketika mencari restoran makananThailand di Bandung dan akhirnya mereka menemukan Grasshopper ini lalu merasa nyaman dan sreg, ya itu lah, padahal sebelumnya mereka sudah berkeliling dan mencoba beberapa resto Thailand yang recommended di Bandung, namun kata mereka, mereka merasa sreg disini. Jodoh pun bisa dikatakan waktu kita ngerasa nyaman dengan sesuatu mungkin tuhan menuntun kita pada hal itu. Ya mungkin, imho.
     Obrolan ini mulai merembet kemana-mana, setiap orang mengutarakan argumennya masing-masing, ini seru tapi ya aku cukup nyimak ajalah~ Yang pasti kalo ngobrolin jodoh nggak ada teori ilmiah yang bisa menjelaskannya. Bukti nyatanya adalah balik lagi ke cerita ketika sang penulis akhirnya harus berjodoh dengan judul bukunya, yaitu Bangkok. Dia nggak pilih itu, tapi ternyata memang itu yang harus berjodoh dengannya. Saya lupa detail kejadian hari itu seperti apa karena itu sudah beberapa bulan yang lalu, yang saya ingat jelas hanyalah bahasan dskusi hari itu adalah tentang jodoh.
      Saya pun ingin berargumen, memang betul, kadang jodoh itu enggak bisa ditebak, kadang bisa jadi bukan hal yang diharapkan apalagi yang diinginkan, kadang jodoh itu tidak terduga, dan diluar ekspektasi, dan jodoh itu sudah dipersiapkan tuhan bagi kita dalam waktu yang tak terduga. Pernah mikir nggak, misalnya kamu sekolah di sekolah A, tapi tempat itu bukan yang kamu mau, jika tuhan berkehendak bahwa sekolah itu adalah jodoh kamu, sebagaimana pun caranya yang kamu bisa untuk pindah dari sekolah itu, jika tempat itu adalah jodohmu, maka kamu akan tetap berada disana.
     Jodoh itu katanya tidak selalu tentang pasangan, tetapi bisa juga tempat tinggal, pekerjaan, sekolah, kampus dan lainnya. Konsep jodoh dalam pertemanan, tuhan tentu sudah mempertemukan kita dengan banyak orang selama kita hidup. Misalnya aku sendiri, 19 tahun ini hidup udah ketemu dengan banyak sekali teman, dari mulai teman di rumah, teman SD, teman SMP, teman SMA dan sekarang teman di kampus. Emangnya aku pernah ngarep dikenalin dengan mereka? Emangnya aku pernah ngarep ketemu dengan mereka? Apakah sebelumnya sudah aku rencanakan dalam hidup aku bahwa aku akan bertemu dengan orang-orang tersebut? Iya begitulah. Yang masih bertahan hingga saat ini dan yang kamu temui adalah jodohmu dalam pertemanan. Pernah denger seleksi alam nggak sih? Menurut aku, itu adalah tentang seseorang yang tersisih karena alam yang memintanya, dan aku sangat meyakini teori ini. Karena apa, itu semua terjadi dalam hidup aku. I met much people. Aku ketemu dengan banyak sekali orang dari yang baik, yang jahat, yang menyenangkan, yang rese, yang munafik dan segala macam. Di awal aku nggak akan tahu itu, sampai akhirnya waktu dan semesta yang akan menunjukkan itu sama aku, mereka nantinya akan tersisih satu-persatu, karena siapa? Karena mereka sendiri tentunya.. Konsep jodoh yang bisa diterapkan adalah teman yang bertahan hingga saat ini dari sejak pertama kamu bertemu dengannya atau teman yang ketika kamu bersamanya menemukan sebuah kecocokan yang menciptakan kedekatan, disana lah arti jodoh dalam pertemanan dapat kita temukan. Jika bukan jodoh, pasti dia sudah pergi… Hehehe.
     Jodoh tentang tempat tingga;, pernah mikir tentang ini? Ketika sebuah kenyamanan kamu temukan dari sebuah tempat yang kamu sebut rumah. Dan juga, kecocokan. Pernah mengalami fase dimana kamu pindah rumah dan mencari pengganti rumah lamamu hingga dalam waktu yang lama? Misalnya kamu pindah dari rumah sebelumnya, lalu kamu mensurvey beberapa tempat yang kamu rasa akan cocok dengan dirimu dna keluargamu, kamu memilih banyak tempat hingga akhirnya menemukan satu rumah yang kamu sukai dan pilihanmu kamu jatuhkan tepat pada rumah itu.. Dan itu artinya, rumah tersebut adalah jodohmu. Begitu pun dengan aku, dan konsep jodoh dalam tempat tinggal.. Aku tinggal di rumah ini sejak kecil, bagaimana pun kondisinya ada beberapa hal yang menguntungkan bagi keluarga aku. Selalu ada banyak kelaurga yang berkumpul disini, rumah ini mungkin membahagiakan bagi kami.
      Lalu, jodoh tentang sekolah dan kampus, ya maksudnya sama aja sih tempat menimba ilmu. Buat aku sendiri, kayaknya aku bad luck dan tidak berjodoh dengan sekolah-sekolah yang bener-bener bagus banget, entah karena tuhan tau potensi dan kemampuan aku, entah karena memang tuhan nggak mau aku disana atau alasan apapun hahahaha. Kerasanya adalah ketika masuk SMP, ini bener-bener unpredictable, sekolah yang aku pengen sebelumnya adalah bukan yang aku tempatin akhirnya walaupun memang sekolah negeri tapi entah waktu itu nggak kepikiran akan kesana dan malah ujungnya jadi sekolah keluarga dari adik sampe keponakan dan sepupu ada disana, sekolahnya jadi bagus.. Dan setelah ada disana, akhirnya dinikmatin aja sih, nggak malu apa gimana, malah bersyukur dan sangat beruntung.. Beruntung karena disana bisa dapet banyak pengalaman yang super seru dan amat sangat berharga! Ketemu temen-temen yang super hebat dan keren. Ketemu orang-orang yang menyenangkan dan sampai saat ini masih bersahabat. Jodoh tentang sekolah dan teman semuanya ditemukan disini… hihihi.
Lain halnya dengan ketika SMA, waktu ngerasa jadi manusia useless ketika nggak bisa dapetin lagi apa yang dipengen, masuk sekolah swasta yang dulu bahkan sempet aku katain gara-gara ada beberapa siswanya yang sempet nyebelin gitu sama aku, taunya malah masuk sana.. Mungkin karma. Mungkin. Jadi, waktu sebelum masuk SMA itu sempet stress karena apa…. Karena nilai kelulusannya kecil dan nggak bisa masuk sekolah negeri. Nangis beberapa hari mikirin ini. Akhirnya gimana? Jalanin aja. Ujung-ujungnya apa? Betah. Bahkan ada temen yang katanya dia mau mutasi waktu kelas 2, eh ujung-ujungnya apa? Stay. Nggak jadi mutasi. Karena apa? Ketemu temen yang udah bikin dia nyaman. Iya, aku juga gitu, di tempat ini kembali ketemu dengan sahabat terbaik, yang satu visi dan satu pemikiran. Orang-orang dengan wawasan yang baru, dan semua ide-idenya. Menarik, walaupun beberapa diantaranya ada yang aneh-aneh tapi ya gitu lah.. Mau dicaci maki seperti apa pun, ujungnya dinikmati juga. Walaupun menyisakan beberapa orang yang jadi musuh karena masalah yang super fatal. Tapi pokoknya sekolah-sekolah ini amazing. Disana masa muda aku dihabiskan dan disana aku mendapatkan banyak pengalaman baru bersama orang baru yang menyenangkan.
Oiya, dan juga jodoh tentang kampus. Tempat kuliah kamu saat ini. Jodoh kah? Bisa kadaluarsa jodohnya, bisa pending juga. Aku pernah dengar cerita dari beberapa teman dan dosen yang sampai ikut ujian masuk di beberapa kampus dan ada juga ikut ujian masuk di satu kampus namun sampai beberapa kali dan ada yang mengulang di tahun berikutnya. Jodoh bisa salah? Bukan salah, tapi berarti bukan jodohnya. Saya ikut 3 tes ujian masuk buat masuk kuliah pada tahun 2012, lewat jalur undangan, ujian tertulis dan tes ujian masuk universitas swasta (awalnya yang swasta ini buat cadangan, malah jadinya disini). Nyesel ga? Engga. Serius? Iya. Jodoh saya berarti adalah tempat ini, dan dengan jurusan yang diambil saat ini sangat melenceng ketika SMA, ya itu semua sudah dipersiapkan oleh tuhan. Kembali dipertemukan dengan orang-orang yang lebih bervariasi dan menyenangkan, bertemu sahabat-sahabat baru dan cerita juga pengalaman baru lagi. Setiap tempat memang punya ceritanya masing-masing, tempat ini sekalipun ada beberapa kurangnya, jauh dari rumah, tapi disana akan menjadi tempat belajar dan mendapat ilmu juga pengetahuan yang lebih lagi. Semoga bermanfaat.
Yang terakhir adalah jodoh tentang pasangan, entahlah… yang ini masih belum bisa untuk dijelaskan secara rinci karena belum pernah di alami. Hahahaha. Tapi yang sudah menikah lama aja bisa cerai, apalagi yang cuma pacaran doang, jadi jangan takut ya kalau gitu… tetep aja sendirinya masih galau-galau juga hahaha. Kalau kita berjodoh dengan seseorang, pasti dengan cara apapun tuhan akan menuntun masing-masing dari kita untuk bertemu kelak. Bersabar dan berusahalah. Karena hanya menunggu tidak akan menghasilkan apapun.

Demikianlah, tulisan ringan bertema tentang jodoh dari Maharani ini. Argumentasi ini sebagian besar berasal dari pengalaman pribadi hahaha apapun konsep jodohnya, silahkan kembali pada pengalaman masing-masing. Terimakasih sudah menyimak!

No comments:

Post a Comment